Tanpa Awak, "Kapal Hantu" Buatan AS Berhasil Tempuh Ribuan Kilometer

"Kapal hantu" tanpa awak ini merupakan bagian dari program militer AS.

Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 14 Juni 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. (Pixabay/ David Mark)

Ilustrasi kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. (Pixabay/ David Mark)

Hitekno.com - "Kapal hantu" buatan Amerika Serikat yang dilengkapi dengan teknologi terbaru mampu berlayar antara Samudra Atlantik dan Pasifik tanpa manusia di dalamnya. Terdengar menyeramkan, namun itu memang nama program yang disematkan dalam pengembangan kapal otonom milik AS.

Santai saja, "kapal hantu" ini bukanlah Flying Dutchman atau sekelompok bajak laut berisi mayat hidup yang bertekad membalas dendam.

Nama kapal sebenarnya adalah NOMAD, yang merupakan bagian dari program "Ghost Fleet Overlord" atau "Penguasa Armada Hantu" milik militer AS.

Baca Juga: Bikin Penumpang Kapal Menjerit, Hiu Raksasa Ini Disangka Megalodon

Dalam laman resmi U.S. Department of Defense atau Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, mereka menyebutkan bahwa kapal tanpa awak milik mereka berhasil menempuh ribuan kilometer.

Secretary of Defense Strategic Capabilities Office (SCO) bersama dengan Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa kapal tanpa awak atau NOMAD telah menempuh 8.187 kilometer (4.421 mil laut) dari Pantai Teluk, melewati Terusan Panama, ke Pasifik.

Ilustrasi ruang kendali di kapal perang. (Pixabay/ GregoryButler)
Ilustrasi ruang kendali di kapal perang. (Pixabay/ GregoryButler)

Hal yang menarik adalah 98 persen perjalanan diselesaikan dalam mode otonom, tanpa kendali manusia. Meski begitu, perjalanan dalam menembus Terusan Panama masih menggunakan kontrol dari manusia.

Baca Juga: Ini Cara Kerja Kapal Selam Bisa Terapung dan Menyelam, Apa Rahasianya?

Dilansir dari IFLScience, pihak militer AS merahasiakan cara kerja kapal, namun pengamat mengasumsikan bahwa mereka mengandalkan AI atau kecerdasan buatan dan machine learning (pembelajaran mesin).

Melalui keterangan dari dokumen resmi berjudul "Ghost Fleet Overlord Unmanned Surface Vessel Program Completes Second Autonomous Transit to the Pacific", pihak militer AS mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan perkembangan signifikan.

Data akan diproses melalui server yang dikembangkan oileh Intel. (Rolls Royce)
Ilustrasi kapal tanpa awak. (Rolls Royce)

"Ini adalah tonggak penting lainnya untuk program Ghost Fleet Overlord SCO dan mendukung Kerangka Kampanye Tanpa Awak Angkatan Laut dengan menambahkan kapal Overlord kedua ke Pantai Barat," kata Direktur SCO, Jay Dryer.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Ada Fenomena Ini di Atas Kapal Titanic Sebelum Tragedi

Dua Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Kapal Tanpa Awak tambahan yang tergabung dalam Ghost Fleet Overlord kini sedang dibangun dan akan digunakan untuk memperluas serta mempercepat program pengujian oleh Angkatan Laut AS.

Kata kendaraan otonom biasanya disematkan pada drone atau mobil self-driving. Dalam ranah sipil, kapal otonom juga diprediksi bisa menjadi kendaraan laut di masa depan.

Ilustrasi kapal tanpa nahkoda. (Rolls-Royce)
Ilustrasi kapal tanpa awak, konsep dari Roll Royce. (Rolls-Royce)

Sebagian besar kecelakaan maritim disebabkan oleh “kesalahan manusia”, salah satunya insiden di Terusan Suez beberapa waktu lalu. AI atau kecerdasan buatan diharapkan menjadi kapten yang jauh lebih aman dibandingkan dengan manusia.

Baca Juga: Bangkai "Kapal Hantu" di Arktik Diteliti, Ungkap Tragedi Tragis Tahun 1845

Selain itu, kapal tanpa awak dapat dibuat lebih ringan, menggunakan lebih sedikit ruang untuk awak, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan hemat biaya tambahan. Tentunya, kapal tanpa awak juga kurang menarik bagi bajak laut.

Oskar Levander selaku SVP dari Concepts & Innovation di Kongsberg Maritime memprediksi bahwa kapal yang dikendalikan dari jarak jauh dapat digunakan secara komersial pada akhir dekade ini. Kapal otonom atau kapal tanpa awak bisa menjadi lompatan besar bagi transportasi barang di masa depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak