Menurut Ilmuwan NASA, Ini Rahasia Pemicu Gempa Matahari

Apa itu gempa Matahari, apa bedanya dengan gempa Bumi?

Agung Pratnyawan
Kamis, 07 Januari 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Hitekno.com - Para ilmuwan di badan antariksa Amerika Serikat, NASA, baru-baru ini engungkap hasil studi terbaru tentang gempa Matahari. Yakni peristiwa yang sebelumnya masih menyimpan banyak misteri.

Seperti asal muasalnya, menjadi misteri yang belum terungkap. Hal ini pula yang memicu para ilmuwan untuk menelitinya.

Seperti diwartakan CNet, Rabu (6/1/2020) NASA telah meneliti sebuah gempa Matahari yang pertama kali terdeteksi pada 2011 silam. Data-data dari penelitian itu menunjukkan bahwa sumber gempa matahari berbeda

Baca Juga: NASA: Ini Daftar Gerhana Matahari dan Bulan yang Terjadi pada 2021

"Peristiwa mirip gempa bumi ini melepaskan energi akustik dalam bentuk gelombang di permukaan di Matahari, mirip seperti gelombang di permukaan danau, beberapa menit setelah terjadinya suar matahari," terang NASA dalam pernyataanya awal pekan ini.

Suar matahari adalah ledakan cahaya, energi, dan material yang terlihat di atmosfer luar Matahari.

Para ilmuwan mulai memahami fenomena gempa matahari. Foto: ilustrasi bintik Matahari (Shutterstock).
Para ilmuwan mulai memahami fenomena gempa matahari. Foto: ilustrasi bintik Matahari (Shutterstock).

Tadinya para ilmuwan menduga bahwa gempa matahari disebabkan oleh kekuatan di atmosfer luar. Tetapi data yaang diperoleh dari satelit pemantau Matahari bernama Solar Dynamics Observatory (SDO) menunjukkan bahwa sumber gempa matahari berasal dari bawah permukaan induk tata surya kita tersebut.

Baca Juga: Matahari Buatan China Sukses Dinyalakan, Jadi Sumber Energi Baru

Data SDO menunjukkan bahwa gempa matahari itu bersumber dari sebuah titik yang berada 1.130 km di bawah permukaan Matahari. Hasil studi atas data-data ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters pada Desember kemarin.

Kini para ilmuwan berharap meneliti fenomena misterius tersebut jika terjadi lagi gempa matahari seperti pada 2011 lalu.

Itulah hasil penelitian terbaru ilmuwan NASA yang mengungkap banyak hal terkait adanya gempa Matahari pada 2011 silam. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Ahli Fisika Ungkap Warna Sebenarnya Matahari

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak