Tiga Kawah Tumpang Tindih Misterius Ditemukan Ilmuwan di Mars

Kawah tersebut ditemukan di dataran tinggi yang disebutNoachis Terra.

Dinar Surya Oktarini
Senin, 16 November 2020 | 20:14 WIB
Ilustrasi salah satu kutub di Mars. (NASA)

Ilustrasi salah satu kutub di Mars. (NASA)

Hitekno.com - Tiga kawah misterius di Mars yang terbuat dari cekungan ditemukan para astronom dengan tumpang tindih. 

Kawah tersebut ditemukan di dataran tinggi yang disebut Noachis Terra. Sebuah wilayah yang terkena dampak asteroid dan komet sekitar 4 miliar tahun lalu.

Berbentuk seperti cekungan diagram Venn, kawah ini tidak terlalu besar jika dibanding kawah lain di Noachis Terra. Beberapa di antara kawah di wilayah tersebut dapat membentang hampir 140 kilometer dan kawah terkecil memiliki ukuran 28 kilometer.

Baca Juga: Bersama Yamisok, Axis Gelar Turnamen eSports Online

Sementara ukuran ketiga kawah yang tampak tumpang tindih itu memiliki lebar 45 kilometer. Asal-usul terbentuknya kawah tersebut masih sulit dijelaskan.

Para ilmuwan mengatakan, objek yang menabrak mungkin telah pecah menjadi tiga bagian sebelum menghantam permukaan. Meski begitu, kawah tubrukan ganda dan tripel dapat sering terjadi di Mars, walaupun tidak semuanya terbentuk dengan cara yang sama.

Kawah misterius di Mars. [Esa.Int]
Kawah misterius di Mars. [Esa.Int]

Pada 2015, para astronom menemukan kawah rangkap tiga serupa di Elysium dekat ekuator Mars. Pada saat itu, tim ilmuwan memperkirakan hal itu bisa terjadi karena asteroid yang pecah di atmosfer atau karena asteroid yang lebih kecil mengorbit pasangan biner yang lebih besar.

Baca Juga: Xiaomi Mi 11 Pro Diprediksi Bawa Layar QHD dan Refresh Rate 120 Hz

Kemudian pada 2017, Mars Reconnaissance Orbiter juga melihat tiga kawah benturan yang digabungkan. Menurut para astronom, itu berasal dari tiga bagian yang terbang dalam formasi dekat.

Beberapa ilmuwan juga berteori bahwa kawah ganda disebabkan oleh asteroid ganda, terdiri dari dua atau lebih benda berbatu yang bersentuhan dekat atau mengorbit dekat satu sama lain. Namun, hanya sekitar 2 persen dari semua asteroid yang diperkirakan terbentuk dari dua atau lebih benda seperti ini.

"Penjelasan lain bisa jadi kebetulan. Pada titik waktu yang berbeda, tiga penabrak terpisah bisa menghantam permukaan Mars di lokasi ini, menciptakan superposisi kawah sepenuhnya secara kebetulan," tulis Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam siaran pers, seperti dikutip Science Alert, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Tips Optimalkan Kamera HP untuk Kerjakan Tugas Video Sekolah Anak

Tetapi, jika ini bukan disebabkan tiga pertemuan kawah secara kebetulan dan objek yang menabrak benar-benar pecah sebelum menghantam permukaan memberi informasi bahwa 4 miliar tahun lalu. 

Atmosfer Mars tampaknya lebih sulit ditembus daripada sekarang dan itu menyiratkan kehangatan dan kelembapan planet.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Meteorit di Gurun Sahara, Jadi Bukti Ada Air di Mars

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak