Bathynomus Raksasa, Serangga Terbesar yang Ditemukan di Laut Indonesia

Dinamakan Bathynomus raksasa, hewan laut ini berukuran rata-rata sekitar 13 inci.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 19:30 WIB
Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)

Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)

Hitekno.com - Ilmuwan telah menemukan makhluk laut mirip serangga raksasa yang dapat tumbuh besar. Bahkan bisa sampai sebesar anak anjing ukurannya.

Serangga ini disebut paling besar yang pernah dilihat. Krustasea ini dikenal sebagai isopoda dan ukurannya dapat berkisar dari hanya beberapa milimeter hingga hampir 20 inci.

Dari isopoda penghuni laut, genus Bathynomus merupakan spesies terbesar dan penemuan kali ini merupakan spesies Bathynomus terbesar yang pernah dilihat di alam liar.

Baca Juga: Perubahan Iklim Disebut Penyebab Kiamat Serangga?

Dinamakan Bathynomus raksasa, hewan laut ini berukuran rata-rata sekitar 13 inci. Ini adalah spesies isopoda raksasa baru pertama yang dideskripsikan dalam lebih dari satu dekade dan merupakan yang pertama dari raksasa isopoda yang ditemukan di perairan dekat Indonesia.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, baik berukuran atau kecil, semua isopoda memiliki banyak fitur tubuh, seperti empat set rahang, mata majemuk, dua set antena, dan tubuh tersegmentasi menjadi tujuh bagian dengan masing-masing memiliki sepasang kaki sendiri.

Dari enam belas spesies Bathynomus yang dideskripsikan sebelumnya, tujuh di antaranya dianggap "super raksasa" dengan dewasa berukuran lebih dari 6 inci dan tumbuh menjadi 12 inci atau lebih, menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Zookeys pada 8 Juli.

Baca Juga: Diberi Nama Mirip Lady Gaga, Spesies Baru Serangga Ini Punya Bentuk Aneh

Para ahli mengidentifikasi Bathynomus raksasa selama Ekspedisi Keanekaragaman Hayati Laut Dalam Selatan Jawa, di mana para ilmuwan berhasil mengumpulkan dua spesimen, yaitu jantan dan betina di lepas pantai selatan Jawa, tepatnya di kedalaman laut antara 950 dan 1.260 meter.

Bathynomus [livescience]
Bathynomus [livescience]

Bentuk unik dari pelindung kepala dan segmen perut Bathynomus raksasa serta sejumlah besar duri di perutnya menunjukkan bahwa makhluk raksasa itu adalah spesies yang baru.

Selama ekspedisi tahun 2018, para ilmuwan sangat antusias untuk menemukan isopoda Bathynomus laut dalam, sebuah genus yang terkadang disebut sebagai Darth Vader of the Seas karena mungkin bentuk kepala hewan itu yang menyerupai helm Sith Lord dalam film Stars Wars.

Baca Juga: Ilmuwan AS Sebut Ada Serangga di Mars, Tapi Diragukan NASA

Setelah menemukan jenis isopoda itu, Museum Sejarah Alam Kong Chian mengunggah foto di Instagram tahun lalu yang memperlihatkan spesialis koleksi museum dan anggota ekspedisi Muhammad Dzaki Bin Safaruan mengangkat isopoda raksasa saat berada di kapal penelitian Indonesia Baruna Jaya VIII.

"Identifikasi spesies baru ini merupakan indikasi betapa sedikitnya ilmu yang kita ketahui tentang lautan. Tentu masih banyak yang bisa kami eksplorasi dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati di laut dalam di wilayah kami," kata Helen Wong, rekan penulis penelitian dan ilmuwan di Laboratorium Kelautan Nasional Pulau St. John, seperti dikutip Live Science pada Sabtu (22/8/2020).

Tim ilmuwan lain pada tahun 2019 pun menangkap bukti langka dari perilaku isopoda laut dalam.

Baca Juga: Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars, Ini Alasannya

Video bawah air yang direkam menunjukkan sekelompok serangga laut raksasa ini saat membelah dan memakan bangkai aligator yang memang sengaja ditenggelamkan oleh para ilmuwan di Teluk Meksiko untuk mengamati bagaimana penghuni dasar laut dapat mengonsumsi makanan.

Itulah penemuan Bathynomus Raksasa, serangga terbesar yang hidup di laut Indonesia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak