Ratusan Gajah Mengalami Kematian Massal, Misterinya Mulai Terungkap

Berdasarkan hasil tes laboratorium, dugaan awal ilmuwan mengarah pada "racun alami".

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 18:00 WIB
Ratusan gajah yang mati secara misterius di Botswana ditemukan secara terpisah. (EWB via YouTube/ Livescience)

Ratusan gajah yang mati secara misterius di Botswana ditemukan secara terpisah. (EWB via YouTube/ Livescience)

Hitekno.com - Pada Juli lalu, konservasionis dikagetkan dengan adanya ratusan kematian gajah yang mengalami kematian secara misterius. Berdasarkan tes laboratorium, misteri ratusan gajah di Botswana, Afrika bagian selatan mulai terungkap.

Dr McCann, dari National Park Rescue menjelaskan bahwa rekannya di negara Afrika bagian selatan telah melihat lebih dari 350 bangkai gajah di Okavango Delta, Botswana sejak awal Mei 2020.

Okavango Delta merupakan sebuah padang rumput seluas 2 juta hektar di mana memiliki kawasan sumber air dan rawa-rawa yang sangat besar.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Gajah Kembar Lahir di Sri Langka untuk Pertama Kalinya

Setelah didata pada Juli 2020, tiga laboratorium di Kanada, Afrika Selatan dan Zimbabwe sedang memproses sampel yang diambil dari gajah mati.

Sebagai informasi, negara Afrika bagian selatan tersebut memiliki populasi gajah terbesar di dunia.

Gajah mati secara misterius di Botswana. (EWB via YouTube/ Livescience)
Gajah mati secara misterius di Botswana. (EWB via YouTube/ Livescience)

Gajah Afrika yang berada di sana diperkirakan sebanyak 130 ribu ekor.

Baca Juga: Menyedihkan, Seekor Gajah Mati Karena Makan Nanas Berisi Petasan

Ratusan gajah yang mengalami kematian misterius tentunya mengkhawatirkan para konservasionis.

Dugaan awal mengarah sesuatu selain perburuan mengingat gading mereka belum terlepas dan kondisi kematian tidak mengumpul menjadi satu (mereka ditemukan terpisah).

"Hanya gajah yang sekarat dan tidak ada yang lain. Jika itu adalah sianida yang digunakan oleh para pemburu, Anda akan melihat kematian lainnya. Ya, ini bencana konservasi," kata Dr McCann dikutip dari BBC.

Baca Juga: Top 3 Populer: Hiu 4 Meter Ditangkap dan Pertarungan Sengit Buaya dan Gajah

Berdasarkan tes laboratorium terbaru, seorang pejabat senior pengelola lembaga satwa liar menjelaskan bahwa dugaan awal mereka mengarah pada sebuah "racun alami".

Gajah mati secara misterius di Botswana. (EWB via YouTube/ Livescience)
Gajah mati secara misterius di Botswana. (EWB via YouTube/ Livescience)

Pimpinan Wildlife and Parks Department, Cyril Taolo, menjelaskan bahwa tes pendahuluan yang dilakukan di berbagai negara sejauh ini belum sepenuhnya meyakinkan dan masih banyak lagi yang sedang dilakukan.

"Tetapi berdasarkan beberapa hasil awal yang kami terima, kami melihat racun yang muncul secara alami sebagai penyebab potensial. Sampai saat ini kami belum membuat kesimpulan utama tentang apa yang menjadi penyebab kematian hewan itu," kata Cyril Taolo dikutip dari Science Alert.

Baca Juga: Asyik Berfoto, Gadis Ini Ditampar Belalai Gajah

Ia menjelaskan, beberapa bakteri secara alami dapat menghasilkan racun yang berbahay bagi hewan, terutama di air yang tergenang.

Kematian itu pertama kali ditandai oleh lembaga nirlaba konservasi satwa liar, Elephants Without Borders (EWB), yang laporan rahasianya merujuk pada 356 gajah mati pada awal Juli 2020.

EWB menduga gajah telah mati di daerah tersebut selama sekitar tiga bulan, dan kematian tidak terbatas pada usia atau jenis kelamin.

Beberapa gajah hidup tampak lemah, lesu dan kurus, dengan beberapa menunjukkan tanda-tanda disorientasi, kesulitan dalam berjalan atau pincang, kata EWB.

Ilmuwan masih menyelidiki penyebab utama dari kematian ratusan gajah di Botswana, namun saat ini hasilnya menunjukkan bahwa sangat kecil kemungkinan kematian bisa menjadi patogen infeksius.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak