Peluncuran Perseverance ke Mars Sukses, Bakal Cari Bukti Kehidupan

Misi penelitian Mars itu ditargetkan mencapai permukaan planet merah dalam waktu tujuh bulan.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 31 Juli 2020 | 16:45 WIB
Logo NASA. (NASA)

Logo NASA. (NASA)

Hitekno.com - Perseverance, rover yang disiapkan untuk melakukan penelitian di planet Mars akhirnya diluncurkan juga. Pada Kamis (30/7/2020), NASA meluncurkan misi ke planet merah tersebut dari Cape Canaveral, Florida.

Roket Atlas V milik United Launch Alliance dipilih NASA untuk mengangkut Perseverance ke Mars. Roket tersebut adalah hasil karya perusahaan patungan Lockheed Martin dan Boeing.

Misi penelitian Mars itu ditargetkan mencapai permukaan planet merah dalam waktu tujuh bulan.

Baca Juga: Perseverance Dibekali Peta Mars Terbaik oleh NASA

Diharapkan mendarat di Kawah Jezero pada Februari 2021, Perseverance akan bertugas mencari tanda-tanda kehidupan di Mars. Ia akan mengumpulkan sampel dari planet merah itu, menerbangkan sebuah helikopter mini, dan melakukan penelitian rumit lainnya.

"Perseverance adalah misi yang sangat penting untuk Amerika Serikat dan, tentu saja, sangat sangat penting untuk dunia," kata Administrator NASA, Jim Brindestine.

Rover Perseverance yang disiapkan untuk mengeksplorasi Mars. (NASA)
Rover Perseverance yang disiapkan untuk mengeksplorasi Mars. (NASA)

Peluncuran misi ke Mars Amerika Serikat ini adalah yang ketiga dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya Uni Emirat Arab telah meluncurkan misi ke Mars menggunakan roket buatan Jepang dan disusul oleh China pada pekan lalu dengan misi Tianwen-1.

Baca Juga: Misi Mars 2020 Akan Merekam Suara Planet Merah, Untuk Apa?

Adapun Kawah Jezero, tempat Perseverance mendarat, adalah bekas danau dan delta pada masa lalu. NASA berharap bisa menemukan bekas kehidupan di lokasi tersebut.

Selain itu, Perseverance juga memboyong sebuah helikopter kecil bernama Ingenuity ke permukaan Mars. Helikopter itu bertugas untuk beberapa melakukan uji terbang di Mars. Jika sukses, ia akan menjadi kendaraan terbang berbaling-baling pertama yang terbang di planet selain Bumi.

"Ingenuity akan menjadi demonstrator dalam misi ini, tetapi di masa depan ia diharapkan bisa mengubah cara kita melakukan penelitian di planet lain," beber Brindestine baru-baru ini.

Baca Juga: NASA Ingin Kembalikan Meteorit Barusia 700 Ribu Tahun ke Mars, Kenapa?

Misi yang membawa Perseverance itu, jika tak ada aral melintang, diharapkan mendarat di Mars pada 18 Februari 2021.

Itulah kesuksesan NASA meluncurkan Perseverance ke planet Mars. Tingak kita tunggu saja sampai tiba di planet merah nanti. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Untuk Tinggal di Mars dan Bulan, Manusia Bisa Andalkan Tenaga Nuklir

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak