Mirip Sayap Kelelawar, Astronom Rekam Pemandangan Ini Lewat Teleskop Hubble

Bayangan berbentuk sayap kelelawar raksasa ini berjarak sekitar 1.400 tahun cahaya dari Bumi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 28 Juni 2020 | 06:45 WIB
HBC 672 dan Bat Shadow. (NASA/ ESA/ STSCI)

HBC 672 dan Bat Shadow. (NASA/ ESA/ STSCI)

Hitekno.com - Sebuah tempat di luar angkasa dengan jarak lebih dari 1.300 tahun cahaya, Serpens Nebula, merupakan tempat di mana astronom mengamati lahirnya bintang. Di sekitar Nebula Serpens, astronom mendapatkan penampakan Bat Shadow atau Bayangan Kelelawar mengingat bentuknya memang mirip sayap kelelawar.

Julukan Bat Shadow disematkan oleh para astronom yang mengamati lewat teleskop Hubble di tahun 2018.

Bat Shadow merupakan julukan kepada bayangan besar yang dihasilkan oleh piringan pembentuk bintang muda di sekitar Serpens Nebula.

Baca Juga: Misterius, Astronom Deteksi Cahaya Hijau di Atmosfer Planet Mars

Itu seperti seekor lalat yang terbang di sekitar sinar senter sehingga bayangannya terekam di dinding.

Sebelum ini, Bat Shadow hanya menampakkan bayangan mirip sayap kelelawar saja dan tidak bergerak.

Penampakan bayangan mirip sayap kelelawar. (NASA/ ESA/ STSCI)
Penampakan bayangan mirip sayap kelelawar. (NASA/ ESA/ STSCI)

Sangat menarik, kini ilmuwan menemukan bahwa Bat Shadow bahkan bisa mengepak seperti kepakan sayap burung yang tinggal di Bumi.

Baca Juga: Selain Bumi Datar, Ini Teori Lain Soal Bentuk Planet Kita Ini

Penelitian mengenai Bat Shadow telah diterbitkan di Astrophysical Journal pada 11 Juni 2020.

Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menangkap gambar yang mengejutkan dari piringan (disk) pembentuk planet yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Cakram atau piringan ini membentuk bayangan besar melintasi awan yang lebih luas di wilayah pembentuk bintang.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi, Ada di Proxima Centauri

Ilustrasi piringan berbentuk pelana dan bayangan yang sudah diciptakannya. (NASA/ ESA)
Ilustrasi piringan berbentuk pelana dan bayangan yang sudah diciptakannya. (NASA/ ESA)

Bintang muda itu bernama HBC 672 dan terletak 1.400 tahun cahaya dari Bumi.

"Bayangan itu bergerak. Mengepak seperti sayap burung," kata pemimpin penelitian, Klaus Pontoppidan, seorang astronom di Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan tersebut menjelaskan bahwa bayangan terbentuk dari piringan dan terus mengembang.

Baca Juga: Rekam Badai Terbesar, Citra Planet Jupiter Terbaru Ini Tampak "Terbakar"

"Ini mirip bintang yang dikelilingi oleh piringan, dan piringan itu tidak seperti cincin Saturnus (tidak rata dan mengembang, yang berarti bahwa jika cahaya dari bintang itu lurus ke atas, ia dapat terus lurus) sehingga tidak terhalang apa pun. Tetapi jika ia mencoba untuk mengikuti bidang piringan, ia tidak akan keluar sehingga menimbulkan bayangan," kata Klaus Pontoppidan menambahkan.

Piringan mepunyai bentuk mirip pelana kuda sehingga bayangan yang dihasilkan mirip kepakan sayap. (Hubble Site NASA)
Piringan mepunyai bentuk mirip pelana kuda sehingga bayangan yang dihasilkan mirip kepakan sayap. (Hubble Site NASA)

Piringan atau cakram itu (struktur gas, debu, batu yang berputar-putar) membentuk seperti sadel (pelana kuda) dengan dua puncak dan dua kemiringan.

Hal ini membuat perputarannya justru mirip sebuah kepakan bayangan kelelawar.

Jika ingin melihat animasi mengenai kepakan sayap kelelawar raksasa di atas maka kamu bisa mengunjungi situs teleskop Hubble milik NASA di link ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak