Lagi, NASA Tunda Peluncuran Teleskop James Webb Space

Teleskop James Webb Space ditunda peluncurannya, namun bukan melulu murni karena Covid-19. Alasannya di sini.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 13 Juni 2020 | 06:00 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA telah merencanakan untuk meluncurkan Teleskop James Webb Space atau James Webb Space Telescope (JWST). Awalnya dijadwalkan akan diselenggarapan pada Maret 2021.

Namun kabar paling barunya, NASA menunda rencana peluncuran Teleskop James Webb Space tersebut.

Menurut Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, kemajuan JWST berjalan dengan baik sampai pandemi virus Corona (Covid-19) terjadi awal tahun ini.

Baca Juga: Mantan Astronot Perempuan NASA Ini Kembali Cetak Rekor Dunia

Karyawan NASA di beberapa pusat mengerjakan proyek secara remote atau dari jarak jauh untuk mengurangi penyebaran virus. Hal itu secara signifikan memperlambat pengembangan berbagai misi, termasuk JWST.

"Kami kekurangan waktu. James Webb Space Telescope benar-benar tidak akan diluncurkan pada Maret tahun depan. Tidak ada banyak orang yang tersedia, kami memiliki kasus positif di sana-sini," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Keilmuan NASA dalam sebuah presentasi Space Studies Board and Aeronautics dan Space Engineering Board, seperti dikutip dari Space.com pada Jumat (12/6/2020).

Teleskop James Webb Space tengah dipersiapkan di fasilitas Northrop Grumman, Redondo Beach California, Amerika Serikat [Northrop Grumman via Space.com].
Teleskop James Webb Space tengah dipersiapkan di fasilitas Northrop Grumman, Redondo Beach California, Amerika Serikat [Northrop Grumman via Space.com].

NASA belum menemukan tanggal baru untuk peluncuran Teleskop James Webb Space, namun prediksi tahun peluncuran tetap pada 2021.

Baca Juga: NASA: Matahari Semburkan Radiasi Terbesar Sejak 2017

Tertundanya peluncuran Teleskop James Webb Space sendiri tidak terlalu mengejutkan.

Sebuah laporan dari kantor Akuntabilitas Pemerintah yang diterbitkan pada Januari 2020 menyebut bahwa teleskop itu hanya memiliki peluang 12 persen untuk siap pada peluncuran Maret 2021, bahkan jika tanpa dampak pandemi Virus Corona.

Misi itu telah mengalami banyak penundaan dan pembengkakan biaya selama bertahun-tahun. Teleskop baru yang disebut sebagai penerus Hubble ini akan memungkinkan para astronom mempelajari bintang dan galaksi serta berburu tanda-tanda kehidupan di planet asing terdekat.

Baca Juga: Rusia Heran, Kenapa AS Girang saat SpaceX Sukses Bawa Astronot NASA ke ISS

Teleskop Hubble yang bakal digantikan Teleskop James Webb Space. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]
Teleskop Hubble yang bakal digantikan Teleskop James Webb Space. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]

Meski disebut penerus, pada faktanya fungsi keduanya berbeda. Hubble bertugas untuk menangkap panjang gelombang cahaya, inframerah, UV, dan spektrum elektromagnetik.

Sedangkan Teleskop James Webb Space memiliki tugas yang jauh lebih sulit dengan mengamati langit sepenuhnya dalam cahaya inframerah dan mempelajari alam semesta yang sebagian besar tidak terlihat oleh pengamatan manusia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Crew Dragon SpaceX Tiba di ISS, Dua Astronot NASA Dapat Sambutan Hangat

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak