Pakai Info DNA, Potongan Gulungan Laut Mati Salinan Alkitab Coba Disatukan

Usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati ini dilakukan dengan melakukan ekstraksi DNA pada gulungan tersebut.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Senin, 08 Juni 2020 | 09:15 WIB
Ilustrasi Alkitab. (unsplash/Rod Long)

Ilustrasi Alkitab. (unsplash/Rod Long)

Hitekno.com - Laporan terbaru dari para ilmuwan menyebutkan bahwa potongan gulungan Laut Mati yang berisi naskah kuno salinan Alkitab akan segera disatukan dengan menggunakan info DNA.

Sebelumnya, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini ditemukan pertama kali di gua-gua daerah Qumran pada tahun 1946 lalu. Tidak utuh, potongan-potongan naskah berbahasa Ibrani ini menyebar ke beberapa daerah.

Walaupun seolah mustahil untuk disatukan, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini sedang dalam usaha untuk disatukan dengan menggunakan info DNA.

Baca Juga: Demi Ujian Online, Siswi Ini Rela Berpanas-panasan di Pinggir Jalan

Mengutip Live Science, usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati ini dilakukan dengan melakukan ekstraksi DNA pada gulungan tersebut.

Secara fisik, gulungan Laut Mati terbuat dari kulit binatang yang DNA-nya dipercaya menyimpan banyak hal yang tentu saja dapat diungkap jika disatukan tiap potongan-potongannya.

Gulungan Laut Mati. (The University of Manchester)
Gulungan Laut Mati. (The University of Manchester)

Untuk usia, potongan-potongan gulungan Laut Mati ini sudah berusia 2.000 tahun dan merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar yang pernah dilakukan.

Baca Juga: NASA: Matahari Semburkan Radiasi Terbesar Sejak 2017

Sayangnya, gulungan Laut Mati ini telah menjadi potongan-potongan kecil yang berjumlah hampir mencapai ribuan dan tersebar di berbagai tempat dan lokasi.

Tantangan kedua dari usaha untuk mengumpulkan potongan gulungan Laut Mati ini adalah tersebarnya keberadaan potongan gulungan ini yang kebanyakan berada di penjual barang antik.

Sejauh ini, usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati ini dilakukan sejak pertama kali ditemukan dengan menggunakan bentuk visual. Namun, ide ekstraksi DNA ini bisa dilakukan untuk memudahkan usaha para ilmuwan.

Baca Juga: Rusia Heran, Kenapa AS Girang saat SpaceX Sukses Bawa Astronot NASA ke ISS

Ilustrasi Laut Mati. (pixabay/rdores)
Ilustrasi Laut Mati. (pixabay/rdores)

Ekstraksi DNA ini dapat memanfaatkan bahan masing-masing gulungan Laut Mati yang ditemukan. Jika berasal dari kulit domba, akan disatukan dengan kulit domba, sedangkan kulit kambing bersama kulit kambing.

Potongan gulungan Laut Mati versi kitab Yeremia berasal dari sumber yang berbeda dengan dari Yudea yang terbuat dari kulit lembu. Sedangkan gulungan versi kitab Yesaya ditemukan dari situs lainnya pula.

Usaha menyatukan potongan-potongan gulungan Laut Mati dengan info DNA memang perlu waktu lama untuk kemudian menemukan jawabannya. Karena itu, butuh kesabaran hingga mendapat hasil yang terbaik.

Baca Juga: 4 Berita Terkini: Crew Dragon SpaceX Bawa Astronot NASA ke ISS

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak