Apa Penyebab Kematian Beethoven? Begini Kata Penelitian Terbaru dari Ilmuwan

Hasil analisis DNA mengungkap sebab kematian dari sang komposer musik ternama. Apa saja?

Cesar Uji Tawakal
Kamis, 06 April 2023 | 20:47 WIB
Patung Beethoven. (Pexels)

Patung Beethoven. (Pexels)

Hitekno.com - Analisis DNA helai rambut Ludwig van Beethoven menunjukkan bahwa kondisi hati genetik, minum berlebihan, dan infeksi hepatitis B kemungkinan menjadi faktor kunci dalam kematiannya hampir 200 tahun yang lalu.

Komposer Jerman ini dianggap sebagai salah satu seniman musik populer yang sangat berpengaruh dalam dua abad terakhir, meninggal di Wina pada Maret 1827 saat menderita beberapa penyakit kesehatan.

Paling tidak di antara mereka adalah kesulitan mendengar yang muncul di akhir usia dua puluhan, dan akhirnya berkembang menjadi tuli total ketika dia berusia sekitar 44 tahun.

Baca Juga: Walau Ada Pengetatan Sanksi oleh AS, Huawei Tetap Optimis dengan Industri Chip China

Ilustrasi DNA. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi DNA. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Beethoven menderita beberapa penyakit kesehatan, termasuk kesulitan mendengar yang berkembang menjadi tuli total ketika dia berusia sekitar 44 tahun. Selain itu, para ilmuwan menemukan bukti masalah gastrointestinal yang sering dikeluhkan oleh Beethoven sepanjang hidupnya.

Dilansir dari Russia Todayanalisis DNA juga mengungkapkan bahwa seorang anak lahir dari perselingkuhan di salah satu generasi sebelum kelahiran Beethoven di Bonn, Jerman pada tahun 1770. Meskipun demikian, beberapa misteri kesehatan Beethoven masih belum terpecahkan.

"Dengan Beethoven khususnya, itu adalah kasus bahwa penyakit kadang-kadang sangat membatasi karya kreatifnya," penulis penelitian, ahli genetika Axel Schmidt, mengatakan melalui Associated Press

Baca Juga: Telkom Tanda Tangani Perjanjian, Integrasi IndiHome ke Telkomsel Segera Dilakukan

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak