Lantai Mosaik Peninggalan Romawi Kuno Berumur 1.900 Tahun Ditemukan

Tak disangka, lantai mosaik dijumpai di belakang pohon anggur. Pemerintah lokal akan merawatnya agar layak dikunjungi turis.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 29 Mei 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi lantai mosaik. (Pixabay/BiljaST )

Ilustrasi lantai mosaik. (Pixabay/BiljaST )

Hitekno.com - Sebuah vila Romawi kuni yang digali di lereng bukit kota Negrar Valpolicella dekat Verona, Italia, para ilmuwan berhasil temukan lantai mosaik berornamen. 

Para ilmuwan pertama kali menemukan sebuah vila Romawi kuno di situs itu pada 1920-an dan berharap bisa menemukan lantai dekoratifnya. Namun upaya mereka gagal selama puluhan tahun, dan baru sekarang berhasil ditemukan.

Mosaik Villa Romawi di Kota Negrar, Valpolicella dekat Verona, Italia [IFL Science]..
Mosaik Villa Romawi di Kota Negrar, Valpolicella dekat Verona, Italia [IFL Science]..

Menurut media lokal Corriere Del Veneto, lantai itu berusia sekitar 1.900 tahun. Ini adalah periode yang sering dilihat sebagai "zaman keemasan" Kekaisaran Romawi. Dikenal sebagai Pax Romana, bahasa Latin untuk "Perdamaian Romawi", dua abad antara 27 SM dan 180 SM ditandai dengan tingkat stabilitas sosial, kekuatan militer, dan kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui luasnya wilayah kekaisaran Romawi.

Baca Juga: Selama Hari Raya Idul Fitri Indosat Catat Lonjakan Trafik Data

"Kami percaya situs budaya bernilai tinggi ini patut mendapat perhatian dan harus diperhatikan. Untuk alasan ini, bersama dengan pengawas dan mereka yang bertanggung jawab atas dana pertanian, kami akan menemukan cara untuk membuat harta karun ini penting dilihat dan dihargai publik," ucap Roberto Grison, Walikota Negrar di Valpolicella, seperti yang dikutip dari IFL Science pada Jumat (29/5/2020).

Para arkeolog mulai menggali di daerah itu pada musim panas lalu, kemudian dihentikan karena pandemi Covid-19. Setelah penggalian berlanjut, selang satu minggu para tim menemukan lantai mosaik ini, tepat di belakang pohon anggur.

Italia sendiri mulai mengurangi aturan lockdown dan sejumlah situs arkeologi dan sejarah dibuka kembali untuk menarik para wisatawan ke negara itu. Setelah ditutup karena wabah Covid-19, Taman Arkeologi Pompeii akan dibuka pada pekan ini dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Empat Bocah Kembar Ini Bikin Salfok, Netizen: Gemes Banget!

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak