Kemana Warga Pompeii Usai Letusan Dahsyat Gunung Vesuvius?

Hasil penelitian ini menemukan bahwa beberapa warga Pompeii yang selamat menetap Cumae.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 01 Maret 2019 | 15:00 WIB
Pompeii. (Wikipedia)

Pompeii. (Wikipedia)

Hitekno.com - Pompeii adalah sebuah kota Romawi Kuno yang berada di Italia. Kota ini hancur saat letusan dahsyat gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa tidak semua warga Pompeii tewas dalam kejadian tersebut. Lalu kemana warga Pompeii pergi?

Letusan gunung Vesuvius ini mengakibatkan sepanjang daratan Pompeii tertutup debu dan membuat kota berubah gelap.

Setidaknya, ada 2.000 orang tewas dalam tragedi ini, kota ini lalu terkubur berabad-abad dan menjadi bagian sejarah di Bumi.

Baca Juga: Pria Pengangguran Ini Bajak Telepon Umum untuk Berselancar di Internet

Penelitian yang menyebutkan bahwa tidak semua warga Pompeii tewas dalam kejadian tersebut memang cukup mengejutkan. Pasalnya, dengan fenomena dahsyat itu, sangat tidak mungkin jika ada yang mampu bertahan.

Namun, para peneliti berpendapat mengingat masa tersebut masih sangat lawas, sangat tidak mungkin jika warga Pompeii melakukan perjalanan jauh.

Tengkorak meledak akibat suhu panas ledakan Gunung Vesuvius. (PLos One)
Tengkorak meledak akibat suhu panas ledakan Gunung Vesuvius. (PLos One)

Kemungkinan, beberapa di antaranya akan menetap di sepanjang pantai Italia Selatan, bermukim di Cumae, Naples, Ostia, dan Puteoli.

Baca Juga: Sebut Eyangnya Bernama Oey Hong Liong, Ini Jawaban Kocak Kaesang dan Gibran

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Steven Tuck di Miami University, Oxford, Ohio disebutkan bahwa untuk mengetahui kemana para warga pergi usai letusan dahsyat tersebut butuh usaha besar.

Pasalnya, para peneliti perlu menyisir catatan sejarah seperti dokumen, prasasti, artefak, dan infrastruktur kuno.

Usaha Steven cukup keras untuk dapat mencari tahu keberadaan warga Pompeii ini. Hal pertama yang perlu ia kerjakan adalah membuat basis data nama keluarga yang berbeda dan pernah tinggal di daerah Pompeii dan Herculaneum. Nama tersebut lalu ia cek kembali di beberapa tempat lainnya setelah 79 Masehi.

Baca Juga: Makin Asyik, Kali ini Pengguna Waze Dimanjakan Suara Jonatan Christie

Selain membuat basis data tersebut, ia juga perlu mencari tanda-tanda budaya Pompeii dan Herculaneum seperti pemujaan keagamaan Vulcanus, Dewa Api, dan Dewa Pelindung Pompeii.

Pompeii. (Wikipedia)
Pompeii. (Wikipedia)

Hasilnya, pada beberapa proyek infrastruktur publik di daerah tersebut ditemukan beberapa petunjuk mengenai pemukiman yang dibangun kembali.

Setidaknya antara 15.000 dan 20.000 tahun lalu, orang-orang Pompeii dan Herculaneum kemungkinan selamat dari letusan gunung Vesuvius.

Baca Juga: Kisah Sedih Kreator Sonic Foto di Depan Kantor Sega yang Akan Dirubuhkan

Dari basis data tersebut terungkap bahwa keluarga Sulpicius dari Pompeii pernah bermukim kembali di Cumae.

Cumae menjadi salah satu daerah yang kemungkinan menjadi tempat pengungsian warga Pompeii yang masih selamat ini.

Namun, hal tersebut lagi-lagi hanya hasil dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti. Tidak diketahui dengan pasti apakah benar ada warga Pompeii yang selamat dari letusan dahsyat gunung Vesuvius ini. Menurut kamu?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak