Sempat Dianggap Punah, Spesies Langka Lebah Biru Muncul Kembali

Pulih dari jurang kepunahan, ilmuwan berhasil menemukan spesies lebah biru pada musim semi ini di Florida.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 18 Mei 2020 | 06:00 WIB
Para peneliti menempatkan lebah biru di kantong plastik berlubang untuk memotret kepala hewan sebelum melepaskannya. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)

Para peneliti menempatkan lebah biru di kantong plastik berlubang untuk memotret kepala hewan sebelum melepaskannya. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)

Hitekno.com - Sempat dianggap ilmuwan telah punah, spesies lebah langka yang menghisap nektar tumbuhan langka telah berhasil diidentifikasi kembali. Sebelumnya para peneliti menyimpulkan bahwa spesies langka lebah biru (Osmia calaminthae) telah punah setelah mereka tak terlihat sejak tahun 2016.

Spesies lebah biru pertama kali ditemukan ilmuwan pada tahun 2011, tetapi mereka langsung hilang kembali beberapa tahun setelahnya.

Pulih dari jurang kepunahan, ilmuwan berhasil menemukan spesies lebah biru pada musim semi ini di Florida, Amerika Serikat.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebah Berkelamin Ganda, Sangat Langka!

Oleh ilmuwan, hewan ini disebut mempunyai sifat "Rock n 'roll".

Sifat tersebut disematkan karena lebah biru mempraktikkan semacam perilaku membenturkan kepala pada bunga.

Osmia calaminthae atau spesies lebah biru saat hinggap di bunga Calamintha ashei. (Jurnal Zookeys)
Osmia calaminthae atau spesies lebah biru saat hinggap di bunga Calamintha ashei. (Jurnal Zookeys)

Peneliti menemukan bahwa perilaku itu membantu mereka mengumpulkan sebanyak mungkin serbuk sari pada kepala berbulu mereka.

Baca Juga: 37 Persen Koloni Lebah Madu Telah Berkurang di Negara Ini, Ilmuwan Prihatin

Lebah ini sering bersarang sendirian dan memiliki pola makan yang agak pilih-pilih.

Mereka hanya menyukai tanaman ashe's calamint, yang sayangnya juga termasuk sebagai spesies tanaman terancam punah dan hanya ditemukan di Florida.

Kotak berlubang ini berfungsi untuk mendeteksi serangga apa saja yang hidup di sekitar tempat tersebut. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)
Kotak berlubang ini berfungsi untuk mendeteksi serangga apa saja yang hidup di sekitar tempat tersebut. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)

Dikutip dari IFLScience, peneliti bernama Chase Kimmel, dari Museum Sejarah Alam Florida, kembali ke petak hutan pinus yang sebelumnya dihuni oleh banyak spesies lebah pada musim semi.

Baca Juga: 500 Ribu Lebah Mati Terbakar, Aktivis Lingkungan Marah Besar

Ia tak mempunyai harapan besar untuk menemukan bukti adanya spesies tersebut.

"Saya terbuka pada kemungkinan bahwa kita mungkin tidak menemukan lebah sama sekali. Ketika kami melihatnya di lapangan, itu benar-benar menarik," kata Chase Kimmel dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Florida Museum.

Osmia calaminthae, umumnya dikenal sebagai lebah calamintha biru, adalah spesies langka dari lebah mason yang hanya ditemukan di Highlands County, Florida, Amerika Serikat.

Baca Juga: Morgan Freeman Ubah 50 Hektar Lahannya Jadi Peternakan Lebah, Ini Sebabnya

Spesimen lebah biru yang ditemukan sebelum tahun 2011. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)
Spesimen lebah biru yang ditemukan sebelum tahun 2011. (Press Release Florida Museum/ Chase Kimmel)

Dinamakan lebah biru karena hewan ini sering hinggap di bunga Calamintha ashei yang terkenal dengan warna birunya.

Lebah biru jarang menghisap bunga yang lain sehingga karakter itu disematkan pada namanya.

Mereka mempunyai warna biru gelap dan mempunyai ukuran tubuh sekitar 10 hingga 11 milimeter.

Karena sudah ditemukan kembali, kini ilmuwan lebih fokus untuk meneliti dan melindungi spesies lebah biru dari ancaman kepunahan yang menghantuinya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak