Ilmuwan Temukan Lebah Berkelamin Ganda, Sangat Langka!

Para ilmuwan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami lebah ini.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 04 April 2020 | 10:45 WIB
Ilustrasi lebah. (Pixabay)

Ilustrasi lebah. (Pixabay)

Hitekno.com - Umumnya lebah memiliki jenis kelamin jantan dan betina, seperti yang banyak ditemukan. Namun baru-baru ini ditemukan spesies lebah pertama yang memiliki kombinasi dua jenis kelamin dalma satu individu.

Kondisi seperti pada lebah ini dikenal sebagai gynandromorphism dan para ilmuwan baru saja menemukannya pada jenis Megalopta amoenae yang umumnya ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan.

Pada sisi kiri, secara fisiologis lebah berkelamin ganda ini menunjukkan kelamin jantan dengan mandibula mungil, antena panjang, kaki belakang tipis dan halus dengan bulu lebih sedikit.

Baca Juga: Menurunkan Kemampuan, Begini Tampilan Otak Lebah yang Terkena Pestisida

Sementara di sisi kanan memiliki karakteristik betina dengan antena yang lebih pendek, mandibula bergigi, dan kaki belakang yang tebal serta berbulu.

Meskipun fenomena gynandromorphs ini telah ditemukan pada setidaknya 140 spesies lebah, kupu-kupu, dan burung, namun umumnya hanya terlihat setelah serangga sudah mati dan berada di museum.

Dalam kasus ini, para ilmuwan yang dipimpin oleh ahli serangga Erin Krichilsky dari Universitas Cornell sedang melakukan penelitian tentang ritme sirkadian pada Megalopta amoenae.

Baca Juga: 37 Persen Koloni Lebah Madu Telah Berkurang di Negara Ini, Ilmuwan Prihatin

Ritme sirkandian merupakan proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam. Pada awal abad ke-20, ritme sirkadian diperhatikan dalam ritme waktu makan lebah.

Lebah berkelamin ganda. [Foto: sciencealert.com]
Lebah berkelamin ganda. [Foto: sciencealert.com]

Ini merupakan penemuan langka dan beruntung, karena mempelajari lebah gynandromorphic yang masih hidup tentu dapat membantu para ahli menemukan banyak hal tentang serangga menarik ini.

"Fenomena ini dapat menawarkan wawasan ke dalam evolusi ciri-ciri morfologis khusus, seperti morfologi kasta serangga sosial yang dimodifikasidan metode reproduksi baru," tulis para ilmuwan dalam penelitian.

Baca Juga: 500 Ribu Lebah Mati Terbakar, Aktivis Lingkungan Marah Besar

Sebuah penelitian pada tahun 2018 sebelumnya telah menjelaskan bagaimana fenomena ini muncul di lebah madu.

Penelitian menjelaskan jika telur dibuahi, itu akan menghasilkan lebah betina. Sementara telur yang tidak dibuahi menghasilkan jantan.

Akan tetapi, jika sperma dari individu kedua dan bahkan ketiga memasuki telur yang sudah dibuahi, embrio lebah yang awalnya betina itu dapat membelah menghasilkan jaringan jantan, dan pada akhirnya menjadi gynandromorph.

Baca Juga: Morgan Freeman Ubah 50 Hektar Lahannya Jadi Peternakan Lebah, Ini Sebabnya

Ritme sirkandian yang diteliti para ilmuwan selama empat hari pada lebah gynandromorphic menunjukkan perilaku yang berbeda dengan lebah lainnya.

Lebah dengan kondisi ini cenderung bangun sedikit lebih awal daripada lebah jantan dan betina. Namun, periode aktivitas mirip dengan perilaku lebah betina.

Hal ini menunjukkan bahwa otak lebah gynandromorphic memiliki pensinyalan khusus jenis kelamin dan lebah tidak dapat mengintegrasikan keduanya.

Para ilmuwan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami jika ada perbedaan dalam ritme sirkadian berdasarkan jenis kelamin pada spesies ini, dan untuk membedakan apa yang dihasilkan dari pola aktivitas menyimpang dari gynandromorph.

Dilansir dari Science Alert, penelitian ini sendiri telah dipublikasikan dalam Journal of Hymenoptera Research.  (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak