Menurunkan Kemampuan, Begini Tampilan Otak Lebah yang Terkena Pestisida

Pestisida membuat otak lebah tumbuh lebih kecil dan mempengaruhi kemampuan kognitif mereka.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 09 Maret 2020 | 20:30 WIB
Bentuk otak bumblebee saat terkena pestisida. (Imperial College London)

Bentuk otak bumblebee saat terkena pestisida. (Imperial College London)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja melakukan penelitian mengenai dampak pestisida yang membuat kemampuan otak lebah menurun secara signifikan. Menggunakan objek penelitian sebanyak hampir 100 lebah, ilmuwan menemukan bahwa pestisida membawa dampak negatif pada perkembangan otak lebah.

Ilmuwan memilih bumblebee sebagai spesies yang digunakan untuk percobaan.

Bumblebee atau bumble bee adalah salah satu dari 250 spesies dalam genus Bombus, bagian dari Apidae, salah satu keluarga lebah.

Baca Juga: 37 Persen Koloni Lebah Madu Telah Berkurang di Negara Ini, Ilmuwan Prihatin

Mereka ditemukan terutama di ketinggian yang lebih tinggi di Belahan Bumi Utara, meskipun mereka juga ditemukan di Amerika Selatan.

Spesies bumblebee adalah hewan penyerbu yang sangat penting bagi sektor pertanian di Eropa, Amerika, dan sebagian negara Asia.

Salah satu spesies dari bumblebee dengan nama ilmiah Bombus Terrestis. (Wikipedia/ Alvesgaspar )
Salah satu spesies dari bumblebee dengan nama ilmiah Bombus Terrestis. (Wikipedia/ Alvesgaspar )

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Imperial College London menemukan bahwa paparan pestisida selama tahap larva lebah dapat merusak perkembangan otak lebah serta menyebabkan bagian-bagian tertentu dari otak tumbuh lebih sedikit.

Baca Juga: 500 Ribu Lebah Mati Terbakar, Aktivis Lingkungan Marah Besar

Bahkan beberapa bagian dari otak bisa lebih kecil dan secara fungsional terganggu ketika lebih tua.

Penelitian yang telah diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B ini dapat membantu menjelaskan mengapa pestisida memiliki efek dramatis pada perilaku populasi lebah yang sering kali mengganggu kemampuan mencari makan mereka terutama untuk menavigasi dan mengenali bunga.

Dalam penelitian, ilmuwan melakukan micro-CT scan pada hampir 100 lebah di mana ukuran otak mereka hanya 0,0002 persen ukuran otak manusia.

Baca Juga: Morgan Freeman Ubah 50 Hektar Lahannya Jadi Peternakan Lebah, Ini Sebabnya

Tampilan "tubuh jamur" dari micro-CT scan kepala lebah. (Imperial College London)
Tampilan "tubuh jamur" dari micro-CT scan kepala lebah. (Imperial College London)

Beberapa lebah adalah bagian dari koloni yang diberi makan nektar yang dibubuhi neonicotinoid, pestisida kontroversial yang dilarang di beberapa negara bagian Eropa tetapi masih banyak digunakan di seluruh Amerika Serikat.

Dilansir dari IFLScience, lebah yang terpapar pestisida tampaknya memiliki volume yang lebih kecil dari "tubuh jamur," sepasang struktur di otak serangga yang berperan dalam pembelajaran dan memori.

Ketika lebah muda diberi makanan yang terkontaminasi pestisida, maka itu membuat otak mereka tumbuh lebih kecil.

Baca Juga: Ilmuwan Ini Membuktikan Bahwa Lebah Bisa Matematika, Mereka Sangat Cerdas

Otak yang lebih kecil membuat lebah mengalami penurunan kemampuan kognitif hingga kemampuan mereka dalam mencium aroma bunga.

Ilustrasi lebah yang mati karena pestisida. (Pixabay/ rostichep)
Ilustrasi lebah yang mati karena pestisida. (Pixabay/ rostichep)

"Koloni lebah bertindak sebagai super organisme, jadi ketika ada racun yang memasuki koloni, ini berpotensi menyebabkan masalah dengan perkembangan bayi lebah di dalamnya," kata ketua tim peneliti, Dr Richard Gill.

Penurunan lebah dan serangga penyerbuk lainnya di seluruh dunia tetap menjadi salah satu tantangan yang paling memprihatinkan.

Terdapat banyak faktor yang memengaruhinya, namun faktor yang paling menonjol adalah penggunaan pestisida.

Sekitar 35 persen tanaman pangan dunia bergantung kepada hewan penyerbuk seperti lebah sehingga keberadaan spesies lebah sangat penting bagi ketahanan pangan penduduk Bumi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak