Momen Pedagang Terima Uang Langka, Apakah Rp 100 Ribu Plastik Masih Bisa Buat Belanja?

Hitekno.com - Jagat maya dihebohkan dengan video seorang pedagang yang dibayar menggunakan uang langka dengan nominal Rp 100.000. Pasalnya, uang Rp 100.000 tersebut merupakan uang pecahan dengan emisi lama yang ikonik. Saat dipegang, uang tersebut terasa seperti menggunakan bahan dasar plastik.

Rekaman itu sendiri dibagikan oleh akun Instagram @nyinyir_update_official dan menimbulkan diskusi antara warganet tentang apakah uang Rp 100.000 plastik masih bisa digunakan untuk belanja di era sekarang.

Seperti yang terekam dalam video tersebut, tampak seorang bapak-bapak mencoba bertransaksi menggunakan uang Rp 100.000 berbahan polimer atau plastik, emisi lama yang kini jarang terlihat.

Dalam video tersebut terlihat tangan seorang pemilik warung yang membolak-balikkan lembaran uang Rp 100.000 berwarna kuning-hijau dengan gambar proklamator Soekarno-Hatta.

Dalam keterangan pada video yang diunggah, ia bertanya apakah uang tersebut masih berlaku.

“Duit yang tersisa ini, laku nggak ya buat belanja,” tulis caption dalam video tersebut.

Di sisi lain, pembeli juga terlihat bingung saat pedagang menerima uang tersebut darinya.

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet menyarankan agar pedagang menerima uang tersebut untuk dijadikan koleksi dan dijual kembali kepada kolektor uang lama.

“100 ribu paling elegan dan susah buat dipalsuin,” tulis @azriel******

“Uang yang paling cantik menurutku,” puji @jose********

Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF 5 September 2025 Berhadiah Eksklusif Desert Reign Jacket

“Mirip banget bahan uangnya kayak dolar Australia," sambung @ulfat********

“Wah, itu uang langka. Bahannya paling bagus dibanding yang lain,” imbuh @fitra******.

"Kok gue malah sedih, apa itu uang tabungan si bapak jaman dulu? Baru kepake sekarang dengan terpaksa? Atau sengaja bapak mengoleksi buat kenang-kenangan sejarah? Tapi akhirnya kepaksa juga dipake?" sambung @mam*****.

"Ngapain dibelanjain, itu kalau sama kolektor bisa ditebus mahal banget pak," komentar @yusri********.

Bagi sebagian orang, uang plastik Rp 100.000 membawa nostalgia tersendiri. Uang ini sendiri pertama kali diterbitkan Bank Indonesia (BI) pada 1999. Material polimer membuatnya tahan air, tidak mudah lecek, dan sulit dipalsukan. Desainnya menampilkan wajah Soekarno-Hatta di sisi depan dan Gedung MPR/DPR di sisi belakang.

Sayangnya, uang polimer Rp 100.000 tidak bertahan lama. Secara bertahap, uang ini digantikan oleh emisi baru berbahan kertas. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/33/PBI/2008, pecahan tersebut resmi dicabut dan ditarik dari peredaran.

Masyarakat sempat diberi kesempatan menukarkan uang itu di bank umum hingga 2013, lalu di kantor Bank Indonesia hingga 30 Desember 2018. Setelah tenggat itu berakhir, uang polimer Rp 100.000 tidak lagi memiliki nilai tukar nominal dan tidak sah digunakan untuk transaksi.

Namun, hilangnya nilai tukar resmi bukan berarti uang ini tak berharga. Justru sebaliknya, di kalangan kolektor numismatik, lembaran plastik Rp 100.000 menjadi incaran. Harganya bisa melampaui nilai aslinya, apalagi jika kondisinya masih mulus.

Video viral pedagang yang bingung saat menerima uang polimer ini pun membuka ruang diskusi. Bukan hanya soal sah atau tidaknya uang tersebut, tetapi juga bagaimana publik perlu memahami masa edar mata uang. Di sisi lain, momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa benda sehari-hari seperti uang bisa berubah menjadi barang bersejarah yang bernilai tinggi di kemudian hari.