Berumur Ribuan Tahun, Fosil Jejak Kaki Ini Ungkap Kehidupan Kuno Afrika

Fosil jejak kaki ini diperkirakan terbentuk antara 19.100 hingga 5.760 tahun yang lalu.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 16 Mei 2020 | 10:00 WIB
Fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun. (Jurnal Scientific Reports)

Fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun. (Jurnal Scientific Reports)

Hitekno.com - Ilmuwan berhasil menemukan lebih dari 400 fosil jejak kaki yang berada di Tanzania, Afrika timur. Tim peneliti mengklaim bahwa ini merupakan cetakan fosil kaki manusia terbesar yang pernah ditemukan di Afrika.

Penelitian terbaru mengenai ratusan fosil jejak kaki manusia berumur ribuan tahun telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.

Para peneliti dan arkeolog yang dipimpin oleh Kevin Hatala dari Chatham University berhasil mengidentikasi rentang waktu cetakan fosil itu saat terbentuk.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Bukti Populasi Manusia Bertahan dari Letusan Gunung Toba

Mereka memperkirakan bahwa fosil cetakan jejak kaki manusia terbentuk antara 19.100 dan 5.760 tahun yang lalu.

Dengan menganalisis ukuran jejak kaki, jarak antara langkah-langkah, dan orientasi masing-masing cetakan, para peneliti dapat melihat jejak individu.

Peta penemuan fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun di Afrika. (Jurnal Scientific Reports)
Peta penemuan fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun di Afrika. (Jurnal Scientific Reports)

Terlebih lagi, langkah-langkah ini memungkinkan mereka untuk menyimpulkan kecepatan berjalan, ukuran tubuh, dan bahkan jenis kelamin individu.

Baca Juga: Penemuan Kerangka di China Ini Ungkap Ritual Kuno yang Mengerikan

Penelitian mengungkapkan perilaku sosial manusia modern awal yang tinggal di Afrika pada zaman Pleistosen Akhir.

Secara total, cetakan fosil ditemukan mewakili dua adegan yang berbeda, satu melibatkan 17 orang dan satu melibatkan jumlah orang yang tidak ditentukan.

Situs Engare Sero di Tanzania memungkinkan jejak kaki manusia kuno terawetkan dengan bantuan abu vulkanik.

Baca Juga: Ilmuwan Teliti Lukisan Monyet Biru 3.600 Tahun dari Masa Yunani Kuno

"Jejak kaki Engare Sero dibuat dalam semburan lumpur vulkanik dari gunung berapi terdekat yang disebut Oldoinyo Lengeng. Jejak kaki dibuat saat abu vulkanik masih basah, dan ketika kering, itu mengeras hampir seperti beton. Setelah ini terjadi, permukaan mungkin tertutup cepat oleh sedimen lain. Abu yang mengeras berhasil mempertahankan jejak kaki ini selama ribuan tahun," kata Kevin Hatala kepada Gizmodo.

Fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun. (Jurnal Scientific Reports)
Fosil jejak kaki yang berumur puluhan ribu tahun. (Jurnal Scientific Reports)

Kelompok yang melibatkan 17 orang kemungkinan terdiri dari 14 wanita dewasa, dua pria dewasa dan satu pria muda.

Ketujuh belas orang ini tampak bergerak bersama dengan kecepatan berjalan normal, menuju ke arah barat daya.

Baca Juga: Arkeolog Teliti Kamp Nazi di Tanah Inggris, Ungkap Fakta Mencengangkan

Dengan begitu banyak perempuan dewasa dikelompokkan secara bersama, ini memberikan bukti bahwa terdapat aktivitas berbasis jenis kelamin dan pembagian tenaga kerja.

Kehidupan kuno di Afrika kemungkinan mengizinkan rombongan perempuan dewasa mencari makan bersama dengan ditemani sedikit pria dewasa.

Penelitian ini cukup menarik karena berkat fosil jejak manusia berumur ribuan tahun, ilmuwan bisa lebih mengetahui mengenai perilaku mereka di masa lalu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak