Pantai hingga Lumba-lumba Bercahaya Biru, Ternyata Efek Organisme Ini

Organisme ganggang ini memancarkan cahaya biru sehingga menciptakan pemandangan yang memukau.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 14 Mei 2020 | 07:30 WIB
Pantai ini terlihat bercahaya karena efek dari bioluminesen organisme laut. (Twitter/ funforlouis)

Pantai ini terlihat bercahaya karena efek dari bioluminesen organisme laut. (Twitter/ funforlouis)

Hitekno.com - Pada awal Mei 2020, warga di sekitar pantai California Selatan, Amerika Serikat berhasil menyaksikan dan merekam pemandangan ketika lumba-lumba dan pantai menjadi bercahaya biru. Efek cahaya biru itu ditimbulkan oleh bioluminesensi dari organisme laut.

Sebagai informasi spesies ganggang yang disebut dinoflagellata telah mekar (blooming) sejak Maret 2020.

Pada siang hari, dinoflagellata berduyun-duyun ke permukaan laut untuk menangkap sinar Matahari.

Baca Juga: Burung di Pantai Ternyata Menilai Manusia dari Pakaiannya, Kok Bisa Sih?

Jumlah mereka cukup besar yaitu sebanyak 20 juta sel per liter air.

Sel-sel "tabir surya" mengeluarkan warna cokelat kemerahan yang dikenal sebagai "gelombang merah".

Lumba-lumba ini tampak bercahaya biru karena efek bioluminesen. (YouTube/ Patrickc_la)
Lumba-lumba ini tampak bercahaya biru karena efek bioluminesen. (YouTube/ Patrickc_la)

Namun saat kondisi mulai gelap, organisme ganggang ini memancarkan cahaya biru sehingga menciptakan pemandangan yang memukau.

Baca Juga: Bikin Nggak Fokus, Siswa Ini Malah Pakai Latar Pantai saat Belajar Online

Meskipun tidak semua gelombang merah menghasilkan bioluminesensi, peristiwa yang terjadi baru-baru ini di California telah menjadi salah satu yang terbesar di daerah tersebut dalam waktu sekitar satu dekade terakhir.

Terlepas dari lockdown selama masa pandemi, banyak warga berhasil menonton pemandangan menakjubkan meski mereka juga diperingatkan untuk melakukan social distancing.

Baca Juga: Bule Kerahkan 1.000 Orang untuk Bersihkan Pantai Indonesia, Netizen Malu

Fotografer dan videografer bernama Patrick Coyne berhasil merekam lumba-lumba yang tampak bercahaya ketika berenang di antara dinoflagellata.

Sementara Los Angeles County Sheriff’s Department juga mengabadikan efek cahaya biru saat mereka berpatroli.

Tak ketinggalan, Louis Cole (@funforlouis), seorang travel vlogger juga menikmati dan merekam momen ketika mereka berenang dengan cahaya biru di sekeliling mereka.

Baca Juga: Temukan Batu Senilai Rp 9,1 Miliar di Pantai, Pemulung Ini Kaya Mendadak

Dikutip dari IFLScience, beberapa organisme ganggang yang menyebabkan "gelombang merah", terutama di Mediterania, merupakan berita buruk bagi kehidupan laut karena disebabkan oleh spesies yang menghasilkan racun yang mematikan atau berbahaya.

Sementara di California, sebagian besar ganggang yang mekar sebenarnya tidak berbahaya dan bahkan bermanfaat karena menyediakan makanan untuk makhluk laut.

Menurut ahli bioluminesensi, Michael Latz dari Scripps Institute of Oceanography, efek cahaya biru berkaitan dengan mekarnya (blooming) fitoplankton yang distimulasi oleh curahan nutrisi.

"Beberapa kondisi mekar (blooming) fitoplankton distimulasi oleh curahan nutrisi. Sementara beberapa dari Lingulodinium polyedra (dinoflagellata) dikaitkan dengan kondisi kolom air yang naik," kata Michael Latz.

Efek cahaya biru sangat menarik untuk ditonton, apalagi ketika kita bisa melihat aksi lumba-lumba yang ikut bercahaya karena berenang di antara organisme laut tersebut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak