Ikan di Pantai Mutiara Naik ke Darat, BMKG: Akibat Angin Bukan Pertanda Gempa

BMKG menjelaskan kalau angin laut telah mendorong ikan kecil tersebut mengikuti arus hingga terdampar di pesisir pantai.

Agung Pratnyawan
Rabu, 30 November 2022 | 14:25 WIB
Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)

Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)

Hitekno.com - Sempat meramaikan publik, fenomena ikan naik ke darat yang terjadi di di pesisir Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG pun menjelaskan soal fenomena tersebut.

Menurut BMKG, fenimena ikan naik ke darat yang terjadi di pesisir Pantai Mutiara, Jakarta Utara merupakan akibat dari dorongan angin laut dan bukan tanda akan terjadinya gempa.

"Banyak faktor di antaranya faktor kesuburan perairan, angin dan arus laut. Tidak ada hubungannya dengan akan terjadinya gempa ya," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo seperti dimuat Suara.com, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: BMKG: Terekam 248 Gempa Susulan di Cianjur

Eko menjelaskan kalau secara tidak kasat mata, angin laut telah mendorong ikan kecil tersebut mengikuti arus hingga terdampar di pesisir pantai.

Masyarakat sekitar diimbau untuk tidak panik karena fenomena itu dapat terjadi pula pada ikan-ikan yang lebih besar seperti paus ataupun lumba-lumba.

Sebab, terdapat kemungkinan bahwa dorongan angin yang membawa ikan kecil tersebut menarik perhatian ikan yang lebih besar untuk mencari makanan sesuai dengan rantai makanannya.

Baca Juga: BMKG Prediksi Gempa Cianjur yang Merusak Berpotensi Terulang Tiap 20 Tahun

"Otomatis ikan kecil tadi juga diikuti ikan ikan besar sebagai rantai makanannya," katanya.

BMKG mengatakan fenomena ikan naik ke darat di Pantai Mutiara, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022) disebabkan oleh angin, bukan karena akan gempa. (Istimewa]
BMKG mengatakan fenomena ikan naik ke darat di Pantai Mutiara, Jakarta Utara pada Rabu (30/11/2022) disebabkan oleh angin, bukan karena akan gempa. (Istimewa]

Selain dorongan angin, Eko menyebutkan jika terdapat kemungkinan kalau berbagai unsur hara lainnya yang dibutuhkan ikan-ikan kecil itu, mengikuti arus angin sehingga mendorong ikan mendekat ke garis pantai.

Sedangkan kemungkinan lainnya yakni karena adanya kandungan klorofil-a yang menjadi salah satu faktor kesuburan di laut.

Baca Juga: Gempa Sukabumi Terasa hingga Jakarta, BMKG: Ini Dipicu Sesar Cimandiri

Eko menambahkan bahwa terdamparnya ikan-ikan kecil tersebut, bisa dikatakan sebagai wujud fenomena langka akibat ketidaknormalan oseanografi yang menjadi sebuah anugerah bagi para warga, karena dapat memanen ikan tanpa menggunakan jala di laut.

Meski demikian, Eko menyatakan bahwa fenomena laut itu masih dugaan sementara BMKG. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan alasan ikan-ikan kecil tersebut terdampar hingga ke pesisir pantai.

"Sisanya dugaan sementara ini ya tapi perlu penelitian lebih lanjut," katanya

Baca Juga: Hashtag #Gempa Riuh Dicuitkan Netizen, BMKG Keluarkan Peringatan Ini

Sebagai informasi, pada Rabu (30/11) masyarakat melalui berbagai media sosial telah dihebohkan dengan munculnya gerombolan ikan kecil yang terdampar seperti di pesisir Pantai Onrust, Kepulauan Seribu dan Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Banyak warga membagikan video fenomena alam tersebut. Bahkan beberapa warga di antaranya, mengambil ikan-ikan yang muncul ke permukaan untuk dibawa pulang menggunakan ember.

Itulah penjelasan BMKG soal fenomena ikan naik ke darat yang terjadi di Pantai Mutiara belum lama ini. Ternyata disebabkan oleh angin, bukan pertanda gempa. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak