Tak Terkendali, Puing Roket China Jatuh di Samudra Atlantik

Peluncuran roket Long March-5B ke milik China ke orbit ini dilakukan langsung dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Hainan, China Selatan.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 12 Mei 2020 | 15:45 WIB
Ilustrasi roket. (pixabay/skeeze)

Ilustrasi roket. (pixabay/skeeze)

Hitekno.com - Laporan terbaru pada Senin (11/5/2020), puing-puing roket China jatuh ke Bumi tepatnya di atas Samudra Atlantik. Cukup mengerikan, bagaimana kondisi puing-puing roket tersebut?

Puing-puing roket China ini sebelumnya meluncur melewati Los Angeles dan Central Park di New York sebelum kemudian mendarat di Samudra Atlantik.

Mengutip Science Alert, puing-puing ini berasal dari roket Long March-5B milik China. Diketahui, pada 5 Mei 2020 lalu, China meluncurkan roket ini dengan dorongan pesawat ruang angkasa prototipe tanpa awak.

Peluncuran roket Long March-5B ke milik China ke orbit ini dilakukan langsung dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Hainan, China Selatan.

Tidak dapat dibayangkan kerusakan apa yang akan terjadi jika puing-puing roket ini jatuh di lokasi padat penduduk. Pasalnya, roket Long March-5B ini memiliki berat hampir 18 ton.

China meluncurkan roket Long March-5. (CNSA)
China meluncurkan roket Long March-5. (CNSA)

Dengan berat fantastis ini, dapat dipastikan jika puing-puing roket tersebut merupakan yang paling besar yang terjadi selama 30 tahun terakhir ini.

Sejarah mencatat, sebelunya pada 1991, puing-puing wahana luar angkasa terbesar pernah jatuh ke Bumi.

Sedikit informasi mengenai roket Long March-5B, roket ini memiliki ukuran inti mencapai 100 kali atau 30 meter panjangnya dan 16 kaki atau 5 meter lebarnya. Sedangkan massa roket ini mencapai 20 metrik ton.

Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)
Roket Long March 5. (Wikipedia/ Huang Zhu)

Puing-puing roket Long March-5B ini diduga akibat melambatnya kecepatan saat roket akan menembus atmosfer. Saat seperti ini, puing-puing roket bisa saja menghantam Bumi.

Mengenai jatuhnya puing-puing roket saat hendak ke luar angkasa memang sulit dideteksi. Pasalnya, hingga kini SpaceTrack yang berguna untuk melacak objek angkasa hanya dapat melakukan pantauan di daerah potensial seperti Australia, Asia, dan Afrika.

Baca Juga: Bikin Terpesona, NASA Pamer Foto Meksiko dari Stasiun Luar Angkasa

Belum ada konfirmasi apapun dari pihak pemerintah China terkait puing-puing roket Long March-5B yang terhempas dan jatuh ke Samudra Atlantik ini.

Berita Terkait Berita Terkini

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB