Tim Astronom Temukan Eksoplanet Baru dengan Tiga Kali Ukuran Jupiter

Lokasi eksoplanet raksasa ini berada dalam sistem Kepler-88 dan mengorbit dengan dua planet lain.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 02 Mei 2020 | 08:15 WIB
Penampakan Planet Jupiter. (NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Kevin M. Gill⁣)

Penampakan Planet Jupiter. (NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Kevin M. Gill⁣)

Hitekno.com - Institut Astronomi Universitas Hawaii (UH IfA) yang memimpin tim astronom menemukan eksoplanet baru yang mempunyai tiga kali massa Jupiter

Eksoplanet tadi terletak pada sistem Kepler-88 yang disebut planet Kepler-88 d. Eksoplanet ini tak hanya sendiri mengorbit bintang seperti Matahari, namun bersama dua planet lainnya yang dikenal sebagai Kepler-88 b dan Kepler-88 c.

Temuan baru ekspoplanet Kepler-88Dyang memiliki orbit di luar dalam sistem [W.M Keck Observatory/Adam Makarenko]
Temuan baru eksoplanet Kepler-88Dyang memiliki orbit di luar dalam sistem [W.M Keck Observatory/Adam Makarenko]

Menurut pengamatan selama enam tahun menggunakan instrumen High-Resolution Echelle Spectrometer (HIRES) pada teleskop Keck I yang terletak di puncak gunung berapi Maunakea, Hawaii, planet Kepler-88 d ditemukan mengorbit bintangnya setiap empat tahun.

Kepler 88-d sekarang memegang gelar untuk planet sistem yang paling masif, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Kepler-88 c yang hanya memiliki bobot sekitar satu massa Jupiter.

Dilansir dari IFL Science, para astronom percaya bahwa massa planet baru ini mungkin telah terbukti berpengaruh di masa lalu sistem.

"Massa tinggi dan eksentrisitas Kepler-88 d menunjukkan kemungkinan merupakan komponen dinamis yang penting dalam sejarah sistem planet ini," tulis para astronom dalam makalah yang diterbitkan di The Astronomical Journal.

Sementara Kepler-88 d cenderung lebih berpengaruh dalam sejarah sistem Kepler-88, planet Kepler-88 c yang memiliki periode orbit dua kali lipat dari Kepler-88 b disebut sebagai King of Transit Variations karena mencapai dinamika aneh yang dikenal sebagai resonansi gerak rata-rata.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB