Semut Terbukti Cerdas, Mereka Selalu Belajar dari Kesalahan

Semut aja selalu belajar dari kesalahan, masak kamu nggak?

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 15 April 2020 | 13:45 WIB
Ilustrasi semut dalam melewati rute. (Pixabay/ monsterpong09)

Ilustrasi semut dalam melewati rute. (Pixabay/ monsterpong09)

Hitekno.com - Berdasarkan penelitian terbaru, ilmuwan menemukan bukti bahwa semut merupakan salah satu hewan yang cerdas. Kecerdasan mereka terbukti dengan adanya kemampuan semut yang bisa belajar dari kesalahan mereka sendiri.

Cara itu mereka lakukan agar mereka dapat menghindari perangkap dan predator yang bisa membahayakan koloni semut.

Penelitian mengenai semut yang bisa belajar dari kesalahannya sendiri ini telah diterbitkan di jurnal Current Biology.

Baca Juga: Potret Hewan Terisolasi Ini Bisa Bikin Manusia Berhenti Mengeluh

Ternyata, semut dapat mengingat di mana letak perangkap yang ada dan segera menghindarinya setelah mereka melakukan satu hingga dua kali percobaan.

Sebelumnya, ilmuwan memahami bahwa semut dapat menggunakan jalur feromon untuk melakukan navigasi.

Ilustrasi bagaimana semut bisa belaar dari kesalahan dan menghindari perangkap. (Jurnal Current Biology_Wystrach)
Ilustrasi bagaimana semut bisa belajar dari kesalahan dan menghindari perangkap. (Jurnal Current Biology_Wystrach)

Namun penelitian ini pertama kali membuktikan bahwa semut dapat mengoreksi rute mereka untuk menghindari bahaya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Hewan Langka Berkeliaran saat India Lockdown?

Dengan lebih dari 12.500 spesies yang dikenal dalam famili Formicidae, semut biasanya sangat kecil tetapi hidup di sarang dengan koloni, yang dapat berkisar dari beberapa lusin anggota hingga jutaan semut.

Mereka dikenal sebagai navigator ahli yang menggunakan jejak feromon yang rumit untuk memetakan lingkungan mereka dan menemukan jalan pulang.

Feromon merupakan zat kimia yang dikeluarkan oleh serangga (berhubungan dengan reproduksi) yang berfungsi sebagai daya pikat lawan jenisnya.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Hewan Purba yang Dijuluki "Yeti", Punya Berat 1 Ton!

Dikutip dari IFLScience, sebuah penelitian terbaru menyelidiki bahwa pasukan semut navigator menemukan di luar jalur feromon, semut mampu mengubah rute berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam memori visual.

Perilaku adaptif memungkinkan mereka untuk menghindari jebakan yang sebelumnya ditemui dalam bentuk perangkap atau predator.

Ilustrasi semut. (Pixabay/ Mopsgesicht)
Ilustrasi semut. (Pixabay/ Mopsgesicht)

Penelitian ini dilakukan oleh pakar perilaku hewan dari University of Toulouse, Prancis.

Baca Juga: Disebut Mirip Penis, Hewan Aneh Ini Bikin Netizen Penasaran dan Ngeri

Percobaan mengharuskan peneliti untuk menjebak semut-semut gurun pasir dengan mengganggu jalan pulang mereka dengan perangkap lubang yang licin.

Mereka menggunakan dua spesies semut untuk penelitian yaitu Melophorus bagoti dari Australia dan Cataglyphis fortis dari Sahara.

Semut yang terperangkap dalam lubang dapat kembali lagi ke permukaan melalui bantuan ranting.

Kali kedua mereka menemui jebakan yang sama, para semut diketahui mengalihkan jalan mereka untuk menghindari bahaya.

Beberapa semut diamati berhenti untuk memindai jalan sebelum mengambil rute yang aman di sekitar jebakan.

Ini menunjukkan kemampuan luar biasa semut untuk memperbaiki kesalahan mereka dan berusaha untuk mengambil rute yang lebih aman.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak