Ahli Vulkanologi UGM Peringatkan Potensi Letusan Gunung Slamet

Sayangnya belum bisa diperkirakan waktu dan seberapa dahsyat letusan Gunung Slamet di masa depan.

Agung Pratnyawan
Selasa, 14 April 2020 | 08:21 WIB
Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Hitekno.com - Setelah Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau, ternyata Gunung Slamet juga potensi mengalami erupsi. Bahkan Ahli vulkanologi Universitas Gadjah Mada menyebutkan gunung ini punya potensi yang besar.

Dr Agung Harijoko, ahli vulkanologi UGM mengatakan Gunung Slamet di Jawa Tengah berpotensi mengalami letusan cukup besar di masa mendatang.

"Dari peta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) itu ada sampai daerah KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3, itu masuk ke arah Guci," kata Agung dalam diskusi bertajuk Memahami Aktivitas Gunungapi Busur Sunda, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: LAPAN Ungkap Video Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau dari Luar Angkasa

Dalam diskusi yang digelar untuk memperingati ulang tahun ke-60 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Agung menekankan bahwa ia belum bisa memperkirakan waktu dan seberapa dahsyat letusan tersebut kemungkinan terjadi.

Ahli vulkanologi UGM ini mengatakan telah menemukan ada endapan awan panas yang cukup tebal yang secara materi disebut scoria, atau dalam ilmu geologi disebut sebagai aliran scoria di Guci, Kabupaten Tegal.

"Di Guci sendiri saya menemukan sampai tujuh lapisan awan panas, sehingga sebenarnya ada letusan yang menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci, dan itu tidak hanya sekali tetapi sampai tujuh kali," katanya.

Baca Juga: Ini Kata LAPAN Soal Dentuman Misterius saat Erupsi Gunung Anak Krakatau

Oleh karena itu, ia menduga jika terjadi letusan Gunung Slamet lagi di masa depan maka kemungkinan besar jalur awan panas akan kembali melintasi daerah Guci.

Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]
Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

"Jadi dari letusan Gunung Slamet yang terekam di Lembah Guci itu ada letusan besar. Cuma kita tidak tahu perulangannya berapa lama lagi, berapa tahun lagi. Tapi potensi akan ada letusan besar di Slamet itu ada kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," kata dia.

Untuk itu, upaya mitigasi berupa monitoring seperti yang dilakukan oleh PVMBG memang sangat penting untuk dilakukan untuk tanda-tanda dan tingkat kegempaan yang mengarah pada kemungkinan erupsi.

Baca Juga: Kilas Balik Sejarah, Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883

Namun, yang lebih penting lagi, menurut dia, adalah bagaimana kesiapsiagaan masyarakat di sekitar gunung api tersebut.

"Apakah masyarakat di sana cukup tahu tentang bahaya Gunung Slamet? Yang penting adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat sekitar bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana," katanya.

Itulah peringatan ahli vulkanologi UGM pada potensi letusan Gunung Slamet yang cukup mengkhawatirkan. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Polusi Berkurang, Pegunungan Himalaya Terlihat di India Setelah 30 Tahun

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak