Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediamannya. (Suara.com/Ari Welianto)
Hitekno.com - Polemik keaslian ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum menemukan titik terang. Banyak pihak curiga Jokowi tidak pernah lulus dari universitas tersebut, meskipun UGM telah menegaskan jika Jokowi adalah alumni mereka.
Terbaru, mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Romo Stefanus Hendrianto angkat bicara tentang kejanggalan status Jokowi sebagai alumni UGM. Dalam podcast yang tayang di kanal YouTube Refly Harun pada 14 Oktober 2025 berjudul "Punya Kenalan yang Terlibat Langsung! Romo di Amerika Bocorkan Info Penting Ijazah JKW & Gibran!".
Dalam pernyataannya, ia mengaku pernah membaca disertasi seorang Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Wawan Mas'udi, yang menulis tentang rekam jejak politik Jokowi di Indonesia.
Romo Stefanus Hendrianto mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan disertasi tersebut karena Wawan Mas'udi tidak pernah menyebutkan bahwa Jokowi adalah alumni UGM.
Menurut Romo Stefanus Hendrianto, tidak adanya penyebutan Jokowi sebagai alumni UGM di dalam karya ilmiah yang cukup komprehensif dapat menimbulkan tanda tanya besar.
"Saya membaca disertasi Wawan Mas’udi, dekan Fisip UGM, dia menulis tentang The Rise of Jokowi in Solo. Yang menarik, dia sama sekali tidak pernah menulis Jokowi sebagai alumnus UGM. Ini menarik bagi saya, karena kenapa disertasi dia yang berapa ratus halaman itu sama sekali tidak menyebut Jokowi sebagai alumnus UGM?" ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa terdapat kutipan di dalam disertasi tersebut yang merujuk pada sebuah artikel Solopos mengenai calon Wali Kota Solo yang bermasalah dengan persyaratan administratif. Namun sayangnya, Romo Stefanus Hendrianto tidak dapat melakukan verifikasi karena keterbatasan, mengingat dirinya menetap di Amerika.
"Dia ketika itu mengutip sebuah sumber, Solopos kalau tidak salah, yang mengatakan ada anggota calon Wali Kota Solo yang waktu itu persyaratannya kurang. Nah, apakah itu Jokowi? Saya juga kurang jelas, saya tidak bisa memverifikasi isi artikel tersebut," tambahnya.
Saat ditelusuri, Wawan Mas'udi memang pernah membuat disertasi berjudul "Creating legitimacy in decentralized Indonesia: Joko’Jokowi’Widodo’s path to legitimacy in Solo, 2005–2012" yang terbit pada 2017. Disertasi itu sendiri ditulisnya saat mengenyam pendidikan di University of Melbourne.
Sebagai informasi tambahan, Wawan Mas'udi juga ditunjuk sebagai panelis untuk debat pertama Pilpres 2024.
Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari publik. Tak sedikit warganet yang turut mempertanyakan hal serupa. Pasalnya, mengukuhkan status Jokowi sebagai alumni UGM cukup penting di tengah kasus dugaan ijazah palsu saat ini.
"Jokowi dengan segala keruwetannya bisa jadi presiden karena PDIP yang didukung oleh warga yang masih bodoh dan miskin, terutama warga lapar karena diberikan bantuan sosial," komentar @buny*********.
"Presiden harus segera selamatkan NKRI dari Jokowi. Presiden Prabowo harus segera perintahkan institusi untuk membuka kedok ijazah Jokowi," tulis @busta*********.
"Thesis Wawan Mas'udi dibuat untuk PhD. Mungkin narsum utamanya Pratikno ya, rektor UGM 2012-2017, keburu jadi Mensesneg, karena karya ini ditulis Wawan 2011-2016," tambah @usika**********.