Jokowi Ngaku KKN UGM Tahun 1985, Kades Ketoyan Ungkap Tak Ada Datanya

Kades Ketoyan mengaku tidak ada data UGM melakukan KKN pada tahun 1985.

Lintang Siltya Utami

Posted: Kamis, 21 Agustus 2025 | 14:03 WIB
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediamannya. (Suara.com/Ari Welianto)

Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediamannya. (Suara.com/Ari Welianto)

Hitekno.com - Tak hanya ijazah dan skripsi milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang dipertanyakan, namun lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi pun menjadi sorotan.

Sebagaimana diketahui, Jokowi mengaku bahwa dirinya melakukan KKN di Desa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali sekitar pada tahun 1985. Alhasil, beberapa tokoh publik yang kerap mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi pun berusaha melakukan investigasi untuk memperoleh data yang valid.

Ahli forensik digital Rismon Sianipar bersama dengan tim Sentana TV berkunjung ke Desa Ketoyan, Boyolali. Melalui video yang diunggah di kanal YouTube Sentana TV, Rismon Sianipar membongkar bahwa tak ada saksi lain yang mengetahui Jokowi pernah KKN di Desa Ketoyan.

Rismon Sianipar mengaku bahwa dirinya sudah mengobrol langsung dengan Kepala Desa Ketoyan tentang KKN Jokowi. Namun, ia mengatakan bahwa pernyataan Jokowi bohong.

"Sudah menghadap ngobrol dan ketemu langsug dengan Pak Kades sama Sekretaris Desa tentang lokasi KKN Pak Jokowi. Yang diserahkan Bareskrim bahwasannya ada di Desa Ketoyan, ternyata semuanya bohong," ucap Rismon Sianipar.

Ditimpalkan oleh tim Sentana TV, bahwa Kepala Desa dan Sekretaris Desa Ketoyan membeberkan tidak pernah ada KKN dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sekitar pada tahun 1985. Data hanya menunjukkan KKN dilakukan oleh Universitas Negeri Surakarta pada 1992.

"Jadi sifatnya cross check nih. Tidak pernah di sini ada KKN, tapi tahun 92 pernah di Ketoyan ada KKN dari Universitas Negeri Surakarta, itu pun tahun 92," kata Jannes Siahaan, salah satu tim Sentana TV.

Ia juga mendesak agar siapapun yang pernah melakukan KKN bersama Jokowi untuk muncul dan memberikan keterangan. Pasalnya jika tak ada data, pihaknya tak bisa asal menerima narasi tentang KKN Jokowi begitu saja.

"Coba satu orang saja yang mengaku ber-KKN dengan Jokowi. Satu orang saja. Nah, baru kita mantap (yakin), ini nggak usah pakai narasi, pakai foto wisuda. Satu orang saja yang melakukan KKN dengan Jokowi di Ketoyan, mana bawa sini. Kami sudah capek investigasi," tambahnya.

Baca Juga: Link DANA Kaget Hari Ini, Kamis 21 Agustus 2025, Raih Cuan Hingga Rp200 Ribu

Lebih lanjut, Rismon Sianipar menyinggung tentang kemunculan Muhammad Karno, anak mantan Kepala Desa Ketoyan yang memberikan kesaksian tentang lokasi KKN Jokowi.

Pada Juni 2025, Muh Karno menceritakan bagaimana kenangannya bersama Jokowi saat Presiden RI ke-7 itu melaksanakan KKN di desanya.

Rismon Sianipar bertanya kepada Kepala Desa Ketoyan saat ini apakah ada saksi lain selain Muh Karno yang bisa ia wawancara terkait lokasi KKN Jokowi. Namun, Kepala Desa tersebut mengatakan tidak ada.

"Selain Pak Muh Karno, anak dari kepala desa dulu, ada tidak saksi lain yang bisa kita cross check, validasi silang, itu dalam investigasi apapun itu perlu kan. Ternyata tidak ada. Artinya apa? Satu-satunya yang mengetahui Jokowi pernah KKN di Desa Ketoyan, ya Pak Muh Karno itu yang inisiatif sendiri datang. Jadi nggak bisa dikonfirmasi," jelas Rismon Sianipar.

Munculnya kesaksian Muh Karno yang secara tiba-tiba pun dicurigai oleh Rismon Sianipar. Pasalnya, kesaksian itu muncul di tengah viralnya kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, sehingga ia menduga jika ada seseorang yang menyuruh Muh Karno memberikan kesaksian sedemikian rupa.

Padahal menurut Rismon Sianipar, mahasiswa yang melakukan KKN seharusnya melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, setidaknya ada lebih dari satu orang yang mengingat Jokowi ketika melakukan KKN di Desa Ketoyan.

"Kecurigaan ini karena narasumbernya cuma satu. Sedangkan KKN di sebuah desa harusnya ada kehidupan masyarakat dan hidup di KKN bukan kayak numpang. Aktif beraktivitas. Bukan diam di kamar doang. Kita disuruh berinteraksi dengan masyarakat. Siapa yang percaya kalau cuma satu saksinya? Sementara dokumentasi KKN yang ada cuma UNS tahun 92," sambung Rismon Sianipar.

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari publik. Tak sedikit warganet yang terus mendukung investigasi yang dilakukan oleh Rismon Sianipar cs.

"Tetap semangat Bang Rismon dkk, semoga dilancarkan perjuangan mencari kebenaran," komentar @cici******

"Kejar terus jangan kasih kendor," tulis @lanh****

"Jokowi sudah kehilangan marwah dan harga diri," sambung @suk*****

Berita Terkait Berita Terkini

Video viral pasien tumbang saat antri berjam-jam di RS memicu curhatan warganet soal panjangnya antrean rumah sakit....

internet | 09:29 WIB

Video Habiburokhman masak mie dengan gas LPG 3 kg viral. Publik menilai pejabat bergaji Rp100 juta tak layak pakai gas s...

internet | 08:56 WIB

GamingSoft konsisten mendukung operator Indonesia lewat solusi white label iGaming dengan integrasi lokal, teknologi AI,...

internet | 20:24 WIB

Di tengah riuhnya joget anggota DPR di Sidang Tahunan MPR, ekspresi datar Wapres Gibran Rakabuming Raka justru viral. Si...

internet | 16:29 WIB

Belajar dari tragedi balita Raya di Sukabumi, kenali Askariasis, infeksi cacing gelang yang sering dianggap sepele namun...

internet | 15:51 WIB