Kolam Antartika Ini Berwarna Ungu, Para Ahli Berikan Berbagai Spekulasi

Ilmuwan berpendapat bahwa itu kemungkinan berasal dari pertumbuhan mikroba.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 16 Maret 2020 | 16:00 WIB
Kolam berwarna ungu di Antartika ini memancing banyak spekulasi. (Twitter/ MtnScience)

Kolam berwarna ungu di Antartika ini memancing banyak spekulasi. (Twitter/ MtnScience)

Hitekno.com - Sebuah thread yang viral di Twitter ini bisa membuat netizen belajar lebih banyak mengenai sains. Seorang netizen yang juga seorang ilmuwan ini membagikan penampakan sebuah kolam berwarna ungu di Antartika.

Scott Hotaling, seorang mahasiswa PhD di Fakultas Ilmu Biologi Washington State University, baru saja melakukan penelitian lapangan di Antartika.

Sebenarnya penelitiannya berfokus pada spesies serangga endemik di Antartika yaitu Belgica antarctica atau dikenal sebagai Agas Antartika.

Baca Juga: Heboh Isu Berenang Sekolam Bisa Hamil, Ini Respon Dokter Beken di Twitter

Namun tak jauh dari pantai Antartika, tepatnya di Humble Island, ia justru menemukan kolam berwarna ungu yang begitu mencolok.

Hanya sekitar 5 meter di atas permukaan laut, kolam ungu tersebut tampak dangkal.

Thread mengenai kolam berwarna ungu di Antartika viral di Twitter. (Twitter/ MtnScience)
Thread mengenai kolam berwarna ungu di Antartika viral di Twitter. (Twitter/ MtnScience)

Karena tidak tahu secara persis mengenai penyebab warna ungu pada kolam, Scott Hotaling bertanya pada ilmuwan lain di Twitter.

Baca Juga: Kolam Renangnya Dijatuhi Babi Mati dari Helikopter, Jutawan Ini Marah Besar

"Kolom ungu beitu mencolok di Humble Island Antartika. Kami pikir warnanya berasal dari 'input' koloni penguin di dekatnya. Tetapi mengapa warnanya bisa seungu itu, aku tak begitu yakin," tulis Scott Hotaling (@MtnScience) di Twitter.

Ilmuwan lain berpendapat bahwa itu kemungkinan berasal dari pertumbuhan mikroba.

"Aku bertaruh bahwa kolam ungu ini disebabkan oleh bakteri ungu (organisme fotosintesis yang tidak mengandung oksigen). Jika tidak ada bau H2S (bau telur busuk), maka organisme tumbuh menggunakan cahaya sebagai sumber energi dan organik," kata seorang ahli mikrobiologi bernama Michael Madigan.

Baca Juga: Jangan Sombong! Manusia Hanya seperti "Bakteri" Jika Dilihat dari Langit

Bakteri ungu memiliki pigmen bakterioklorofill a atau b, serta beragam karotenoid, yang memberi rentang warna antara ungu, merah, cokelat dan oranye.

Ilustrasi Rhodobacter sphaeroides atau bakteri ungu. (Cornell University)
Ilustrasi Rhodobacter sphaeroides atau bakteri ungu. (Cornell University)

Dikutip dari IFLScience, seorang ahli ekologi kelautan, mengungkapkan bahwa kolam ungu tersebut bisa disebabkan oleh "mikroba ekstrem oportunistik" seperti bakteri ungu psikofilik yang biasa ditemukan di Antartika.

Katalis yang bisa menciptakan warna atau "melukis air" lainnya termasuk Halobacterium halobium, Dunaliella salina, atau Rhodocylcus purpureus.

Baca Juga: Kunjungi Bangkai Kapal Titanic, Ilmuwan Temukan Bakteri Mengerikan Ini

Banyak ilmuwan yang meminta sampel air kepada Scott Hotaling untuk meneliti penyebab pasti mengapa air tersebut berwarna ungu.

Namun sayangnya, izin penelitian miliknya untuk ke Antartika sudah habis sehingga ia tak bisa melakukan itu.

Terlepas kita tidak mengetahui penyebab pasti kolam berwarna ungu, thread milik ilmuwan di atas bisa menambah wawasan mengenai banyaknya bakteri yang bisa memberikan beragam warna pada air.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak