Virus Corona Masuk Indonesia, Menurut WHO Ini Obat yang Manjur

WHO tak tinggal diam dalam menghadapi penyebaran virus corona ini.

Agung Pratnyawan
Senin, 02 Maret 2020 | 19:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Hitekno.com - Virus corona COVID-19 telah masuk ke Indonesia dan menginfeksi dua WNI. Presiden Joko Widodo, pada Senin (2/3/2020) telah mengumumkan hal ini.

Diumumkan kalau dua warga Depok, Jawa Barat telah positif terinfeksi virus corona COVID-19.

Kasus virus corona di Indonesia ini memantik rasa waspada, lalu apakah sudah ada obat atau vaksin untuk menangkal virus mematikan asal Wuhan, China ini?

Baca Juga: WNI Terinfeksi Virus Corona, Netizen: Pak Jokowi Turunkan Harga Masker

Menurut CNN, sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang terbukti bisa melawan virus corona Covid-19.

Meski demikian, badan kesehatan dunia (WHO) pada akhir pekan kemarin mengumumumkan bahwa pemerintah dan perusahaan farmasi di seluruh dunia tengah mengembangkan vaksin dan obat untuk melawan virus corona.

Lebih dari 20 calon vaksin virus corona sedang dikembangkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Dua WNI Positif Virus Corona, Netizen Takut ke Depok

Sayangnya, tampaknya pengembangan vaksin-vaksin itu butuh waktu setidaknya satu tahun sebelum rampung dan bisa didistribusikan ke seluruh dunia.

Peta Sebaran Kasus Virus Corona di Dunia (situs: gisanddata.maps.arcgis.com)
Peta Sebaran Kasus Virus Corona di Dunia (situs: gisanddata.maps.arcgis.com)

Kabar baiknya adalah sudah ada beberapa jenis pengobatan virus corona yang sudah memasuki tahap pengujian klinis. Berikut rinciannya:

1. Remdesivir, obat antivirus

Baca Juga: Dua Warga Depok Positif Virus Corona, Menkes Terawan Bikin Netizen Gemas

Remdesivir, menurut WHO, menunjukkan tanda-tanda bisa membantu penderita atau pengidap virus corona.

"Hanya ada satu obat saat ini yang menurut kami benar-benar manjur dan itu adalah remdesivir," kata Bruce Aylward, asisten direktur jenderal WHO dalam sebuah jumpa pers di Beijing, China pekan lalu.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa Remdesivir sebuah obat eksperimental yang tadinya dites ke manusia untuk mengobati virus Ebola. Sayang untuk Ebola, obat ini tidak manjur.

Baca Juga: Dua Warga Depok Positif Virus Corona, Ini Kehebohan Netizen di Media Sosial

Remdesivir sendiri dikembangkan oleh perusahaan farmasi bioteknologi Amerika Serikat, Gilead Sciences.

Gilead Sciences mengatakan bahwa remdesivir saat ini sedang diuji di beberapa fasilitas kesehatan dunia. Di Amerika Serikat, obat itu akan diuji ke seorang warga yang terjangkit virus corona di kapal pesiar Diamond Princess, Jepang.

Sementara di Asia, remdesivir akan diuji ke sekitar 1000 pasien dan uji coba ini, jelas Gilead Sciences, akan mulai berlangsung pada Maret.

2. Obat HIV

Dokter-dokter di seluruh dunia, terutama di Thailand dan China, telah mengombinasikan obat-obat HIV dan obat flu untuk melawan virus corona. Sayang, hasil pengobatan ini belum banyak dilaporkan.

Meski demikian ada harapan untuk pengobatan jenis ini. Alasannya karena virus corona dan HIV sama-sama virus RNA - yang memiliki RNA sebagai materi genetiknya.

Kombinasi obat HIV ini juga sukses mengobati pasien yang terinfeksi SARS pada 2002 - 2004 silam. Seperti diketahui SARS juga disebabkan oleh virus corona jenis lain.

Vaksin

Sejumlah besar perusahaan di dunia telah mengembangkan beberapa calon vaksin untuk virus corona. Pengembangan vaksin untuk virus corona sendiri tergolong cepat. Sebagai pembanding, uji coba vaksin ke manusia saat SARS merebak butuh waktu 20 bulan.

Berikut beberapa kandidat vaksin virus corona:

1. Moderna
Perusahaan farmasi AS, Moderna, sudah mengirim vaksin eksperimental mereka ke Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional. Tes klinis untuk calon vaksin ini akan mulai digelar pada April. Tes ini butuh dua bulan agar rampung.

2. Novavax dan Inovio
Dua perusahaan farmasi AS ini juga sudah mengembangkan kandidat vaksin virus corona. Tes klinis untuk calon vaksin ini rencananya mulai digelar pada Mei atau Juni.

3. Beberapa pihak lain yang juga sedang mengembangkan vaksin virus corona:
Clover, perusahaan farmasi China dan GlaxoSmithKline; Institut Riset Biologis, Israel; perusahaan farmasi AS, Johnson & Johnson; dan Institut Penyakit Menular Jepang.

Itulah beberapa vaksin dan obat virus corona COVID-19 menurut WHO. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak