Mulai Telan Korban, WHO Waspadai Flu Burung di Kamboja

WHO mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara terkait penularan H5N1.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 27 Februari 2023 | 08:30 WIB
Ilustrasi burung gagak. (Pixabay/ Free-Photos)

Ilustrasi burung gagak. (Pixabay/ Free-Photos)

Hitekno.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan di tengah peningkatan kasus flu burung (H5N1) baru-baru ini di Kamboja. Pihak berwenang di negara Asia Tenggara itu baru-baru ini melaporkan bahwa dua orang telah tertular penyakit tersebut, dengan satu orang akhirnya meregang nyawa.

Dilansir dari RT.com, Dr Sylvie Briand pada Jumat (24/2/2023), direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO, menggambarkan tren terbaru dalam penyebaran virus sebagai "mengkhawatirkan." Dia juga mengatakan organisasi itu sedang meninjau penilaian risiko globalnya.

"WHO mengambil risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan yang tinggi dari semua negara," kata pejabat itu.

Baca Juga: Xiaomi TV A2 32 vs Realme Smart TV 32, Bagus Mana?

Menurut Briand, selain meningkatnya jumlah kasus pada burung, situasi serupa sedang disaksikan pada mamalia, termasuk manusia.

Pada Kamis pekan lalu, pihak berwenang Kamboja melaporkan bahwa seorang gadis berusia 11 tahun telah meninggal karena flu burung, dengan ayahnya juga dinyatakan positif. Kontak mereka saat ini sedang diperiksa.

Mengomentari kasus ini, Briand menunjukkan bahwa belum jelas apakah sebenarnya ada penularan dari manusia ke manusia atau apakah kedua individu tersebut telah tertular virus hanya karena "paparan mereka terhadap kondisi lingkungan yang sama," yaitu, kontak dekat dengan burung yang terinfeksi atau hewan lain.

Baca Juga: Biar Nggak Bingung, Begini Cara Membaca Kode Seri pada GPU Nvidia

Ilustrasi burung gagak. (Pixabay/ Ratnesh Kumar)
Ilustrasi burung gagak. (Pixabay/ Ratnesh Kumar)

Perwakilan WHO mengatakan kepada wartawan bahwa organisasi itu berhubungan dekat dengan pihak berwenang Kamboja untuk setiap pembaruan.

Sementara H5N1 telah ada selama lebih dari dua dekade sekarang, strain baru bernama clade 2.3.4.4b muncul pada tahun 2020, yang mengarah ke rekor jumlah kematian di antara burung liar dan unggas domestik dalam beberapa bulan terakhir.

Data yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahwa subtipe novel biasanya tidak menyebabkan penyakit yang signifikan pada manusia. Sampai saat ini, WHO hanya mengetahui setengah lusin kasus, kebanyakan dari mereka ringan.

Baca Juga: Cara Membaca Kode Tipe Prosesor Intel: Simak Arti Tipenya Biar Nggak Salah Pilih

Awal bulan ini, organisasi tersebut menilai risiko yang ditimbulkan pada manusia oleh H5N1 sebagai rendah.

Namun demikian, pengawas kesehatan global sudah meningkatkan upaya kesiapsiagaannya, mencatat bahwa ada beberapa antivirus yang tersedia, serta 20 vaksin berlisensi, jika situasinya memburuk.

Menurut WHO, total 868 kasus infeksi manusia yang melibatkan berbagai jenis flu burung dilaporkan antara Januari 2003 dan Januari 2023, dengan 457 di antaranya terbukti fatal.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB