Ilmuwan Ingin Ubah Debu Bulan Menjadi Oksigen, Bagaimana Caranya?

Debu Bulan yang bisa diubah menjadi oksigen bisa menunjang misi astronot dalam membangun pangkalan di Bulan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 22 Januari 2020 | 17:45 WIB
Tanah dan debu Bulan. (Wikipedia/ NASA)

Tanah dan debu Bulan. (Wikipedia/ NASA)

Hitekno.com - Di masa depan, ilmuwan beserta perusahaan antariksa berambisi membuat pangkalan di Bulan, Mars, hingga menambang di asteroid. Membuat terobosan dalam membantu misi di Bulan, ilmuwan sudah melakukan penelitian yang nantinya akan mengubah debu Bulan menjadi oksigen.

Ilmuwan dari European Space Agency (ESA) mengatakan bahwa mereka telah menemukan cara untuk menghasilkan oksigen dari debu Bulan (regolith).

Kini tim peneliti sudah membuka prototipe pabrik oksigen pada laboratorium Pusat Penelitian dan Teknologi Luar Angkasa Eropa di Belanda.

"Mampu memperoleh oksigen dari sumber daya yang ditemukan di Bulan jelas akan sangat berguna bagi pemukim Bulan di masa depan, baik untuk bernafas maupun dalam produksi bahan bakar roket," kata Beth Lomax, seorang ilmuwan sekaligus ahli kimia dari University of Glasgow.

Fasilitas di Pusat Penelitian dan Teknologi Luar Angkasa Eropa akan menggunakan teknik yang dikembangkan oleh Lomax dan rekan-rekannya.

Ilustrasi pangkalan manusia di Bulan. (ESA)
Ilustrasi pangkalan manusia di Bulan. (ESA)

Pada tahun 2019, ilmuwan sudah melakukan penelitian mendalam mengenai debu, batu, hingga berbagai "kotoran" yang ada di Bulan.

Mereka menemukan bahwa sebenarnya oksigen sangat berlimpah di dalam beberapa materi di atas.

Sekitar 40 hingga 45 persen dari berat regolith Bulan merupakan oksigen.

Dikutip dari Futurism, sistem terbaru dari ilmuwan akan mencampur simulasi debu Bulan (mereka belum mencobanya dengan yang asli) dengan garam kalsium klorida cair.

Debu di permukaan Bulan (NASA)
Debu di permukaan Bulan (NASA)

Kemudian para ilmuwan akan memanaskan campuran hingga 950 derajat Celcius dan menjalankan arus melalui itu.

Baca Juga: Disebut Super Blood Wolf Moon, Ini Keunikan Gerhana Bulan 11 Januari 2020

Sistem itu bisa mengekstrasi oksigen dan memigrasikan garam ke anoda, di mana ia dapat dengan mudah dihilangkan.

Ilmuwan mengklaim bahwa mereka dapat mengekstrasi hingga 96 persen oksigen dari debu Bulan.

Sebagai bonus tambahan, bahan yang tersisa dari proses ini adalah logam campuran.

ESA dan NASA sedang bersiap untuk menuju kembali ke Bulan dalam satu dekade mendatang sehingga pengubahan debu Bulan menjadi oksigen sangat diperlukan.

Berita Terkait Berita Terkini

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB

Venus dan Jupiter akan terlihat saling berdekatan pada 12 Agustus 2025....

sains | 12:23 WIB