BPPT Klaim Teknologi Modifikasi Cuaca Sukses Kurangi Hujan Jabodetabek

BPPT mengklaim operasi ini telah mengurangi 44 persen curah hujan dari prakiraan awal.

Agung Pratnyawan
Rabu, 22 Januari 2020 | 07:34 WIB
BPPT dengan dukungan berbagai pihak lakukan operasi teknologi modifikasi cuaca. (BPPT)

BPPT dengan dukungan berbagai pihak lakukan operasi teknologi modifikasi cuaca. (BPPT)

Hitekno.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengklaim operasi dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah sukses mengurangi hukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Menurut BPPT, teknologi modifikasi cuaca yang dilaksanakan 3 - 20 Januari 2020 telah mengurangi curah hujan Jabodetabek hingga 44 persen dari prakiraan.

"Hasil operasi ini menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah Jabodetabek mampu ditekan lebih kecil daripada rata-rata curah hujan di sekitarnya," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Baca Juga: Modifikasi Cuaca Dapat Ubah Awan Jadi Hujan, Butuh Waktu Berapa Lama?

Pada Senin operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah melakukan penyemaian 3.200 kilogram NaCl dengan tiga sortie penerbangan, yang menggunakan dua jenis pesawat yang dipinjamkan TNI AU yakni Cassa-212 A-2105 dan CN-295 A-2901.

Dua jenis pesawat tersebut menuju ke arah Barat Laut-Timur Laut dan Barat Daya-Barat Laut Jabodetabek untuk melakukan penyemaian garam yang akan mematik turunnya hujan di perairan alih-alih di daratan Jabodetabek.

Cassa-212 A-2105 melakukan dua sortie penerbangan ke area Barat Laut-Timur Laut. Kemudian, CN-295 A-2901 melakukan sortie penerbangan menuju area Barat Daya-Barat Laut.

Baca Juga: Harus Tahu, Modifikasi Cuaca Butuh 2 Jam untuk Mengubah Awan jadi Hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek pada 17-23 Januari 2020.

Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]
Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]

Selama 3 - 18 Januari 2020 telah dilakukan 44 sortie penerbangan, dengan total lebih dari 95 jam terbang dan menghabiskan lebih dari 73 ton total bahan semai. Penerbangan mencapai ketinggian sekitar 9.000- 12.000 kaki.

Operasi TMC tersebut didukung dua unit pesawat TNI-AU, yaitu pesawat CN 295 registrasi A-2901 Skadron 2 dan pesawat Casa 212 registrasi A-2105 Skadron 4 Malang.

Baca Juga: Modifikasi Motor Tinggi Menjulang Bikin Heboh, Netizen Bingung Cara Naiknya

Operasi TMC tidak menghilangkan hujan tapi meredistribusi dan mengurangi potensi curah hujan di wilayah Jabodetabek.

Penerbangan penyemaian dilakukan pada awan-awan potensial hujan di wilayah Kepulauan Seribu, sepanjang Selat Sunda, Ujung Kulon dan sekitarnya.

Itulah klaim BPPT terkait pemakaian teknologi modifikasi cuaca yang telah mengurangi curah hujan Jabodetabek di bawah prakiraan awal. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: BPPT: Teknologi Modifikasi Cuaca Telah Kurangi Intensitas Hujan Jabodetabek

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak