Ilmuwan AS Sebut Ada Serangga di Mars, Tapi Diragukan NASA

Bahkan ilmuwan AS ini memamerkan bukti foto-foto hasil jepretan NASA di planet Mars.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 24 November 2019 | 10:45 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Seorang ilmuwan dan pakar serangga asal Amerika Serikat (AS), mengklaim ada serangga di planet Mars. Namun ungkapannya diragukan oleh NASA.

Pakar serangga dari Universitas Ohio, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia telah menemukan bukti adanya serangga di Mars.

Ilmuwan AS itu mempresentasikan bukti yang ditemukannya dalam Konferensi Masyarakat Entomologi Amerika di St Louis pekan ini.

William Romoser, entomolog tersebut, mengungkapkan bahwa ia yakin serangga pernah hidup di Mars setelah melihat foto-foto yang dikirim robot laboratorium badan antariksa AS dari Planet Merah itu.

Karya Romoser itu disebarluaskan oleh Universitas Ohio pada Selasa (19/11/2019) dalam sebuah siaran pers bertajuk, "Entomolog Ohio: Foto Tunjukkan Bukti Kehidupan di Mars".

Romoser, dalam karyanya itu, mengatakan di Mars terdapat fosil mirip serangga dan mirip reptil. Itu membuktikan bahwa, klaim Romoser, Mars memiliki kehidupan yang kaya.

Dalam karyanya ilmuwan AS ini menampilkan beberapa foto hasil jepretan NASA di Mars. Ia mengatakan gambar dalam foto-foto tersebut adalah fosil mahluk hidup mirip serangga dan reptil.

Ilustrasi permukaan Mars (Shutterstock).
Ilustrasi permukaan Mars (Shutterstock).

Tetapi gambar-gambar itu terlalu buram dan, menurut beberapa pihak, lebih mirip batuan di permukaan Mars. NASA sendiri meragukan klaim Romoser itu.

"Kami belum memiliki data ilmiah untuk mendukung klaim ini," jelas NASA dalam pernyataan resminya.

 "Oksigen di Mars tidak cukup untuk mendukung metabolisme. Di Bumi, binatang, khususnya yang kompleks seperti (serangga dan reptil), butuh banyak oksigen," lanjut NASA.

Baca Juga: Kadar Oksigen di Mars Meningkat, Kabar Baik atau Buruk?

NASA belum mempercayai keberadaan serangga di planet Mars seperti yang dikatakan ilmuwan AS ini karena kurangnya data dan bukti. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB