Siapkan Misi Pendaratan di Bulan, NASA Gandeng 5 Perusahaan Ini

Kelima perusahaan ini akan melakukan pengiriman barang ke Bulan.

Agung Pratnyawan
Selasa, 19 November 2019 | 13:45 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - Bada antariksa Amerika Serikat, NASA tengah menyiapkan misi pendaratan di Bulan. Dengan nama misi Artemis, NASA telah menggandeng lima perusahaan swasta untuk ikut serta.

Misi Artemis ini adalah upaya NASA untuk kembali melakukan pendarata di Bulan. Yang nantinya akan diikuti dengan pengiriman manusia ke satelit alami Bumi ini.

Pada 18 November, NASA mengumumkan kelima perusahaan tersebut yang terdiri dari SpaceX, Blue Origin, Sierra Nevada Corp, Ceres Robotics, dan Tyvak Nano-Satellite Systems, Inc. resmi bergabung dengan program Commercial Lunar Payload Services (CLPS).

Baca Juga: X-57 Maxwell, Pesawat Terbang Listrik Pertama di Dunia yang Dijajal NASA

"Perusahaan kedirgantaraan Amerika ini bergabung dengan program Artemis. Kelompok perusahaan yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawaran pengiriman muatan ke permukaan Bulan mendorong inovasi," ucap Jim Bridenstine, Administrator NASA.

Kelima perusahaan tersebut akan membantu NASA membuat pendarat Bulan dengan berbagai ukuran. Mulai dari yang benar-benar masif, hingga probe yang lebih kecil.

"Inisiatif CLPS dirancang untuk memanfaatkan keahlian dan inovasi industri swasta untuk tujuan mencapai Bulan dengan cepat," jelas Thomas Zurbuchen, Associate Administrator NASA dari Direktorat Misi Sains, seperti dikutip laman Space.com.

Baca Juga: NASA Teliti Sampel Debu Bulan, Fakta Mengejutkan Akhirnya Terungkap

Blue Origin sendiri sedang mengerjakan pendarat Bulan yang didasarkan pada konsep Blue Moon.

Logo misi Atemis. (NASA)
Logo misi Atemis. (NASA)

Sementara Sierra Nevada dan Ceres Robotics sedang mengembangkan pendarat berukuran sedang yang berpotensi ditingkatkan ke kendaraan yang lebih besar di masa depan.

NASA berencana menggunakan pendarat Bulan yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan mitra ini untuk mengantar robot penjelajah seperti Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER) ke kutub selatan Bulan.

Baca Juga: NASA Ungkap Rasa Mengerikan Saat Masuk Lubang Hitam, Bisa Bayangkan?

Muatan lainnya dapat mencakup pembangkit listrik dan infrastuktur Bulan lainnya.

NASA disebutkan akan menghabiskan total biaya 2,6 miliar dolar AS untuk kontrak CLPS hingga November 2028 mendatang.

Di sisi lain, NASA juga sedang mencari perusahaan swasta untuk mengembangkan pendarat Bulan yang akan dinaiki para astronot.

Baca Juga: NASA Berencana Kembali ke Pluto, Apa yang Akan Dilakukan?

Logo SpaceX. [Shutterstock]
Logo SpaceX. [Shutterstock]

Pada Mei lalu, NASA telah memilih 11 kandidat perusahaan lain yang akan dilibatkan dalam misi pendaratan di Bulan ini.

Perusahaan diharuskan mengirim proposal ke NASA dengan batas waktu hingga 1 November untuk detail pendarat yang akan mereka bangun.

Kita nantikan saja misi Artemis dari NASA yang berambisi melakukan pendaratan di Bulan hingga kembali mengirimkan manusia ke sana. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak