Bergerak Cepat, Astronom Lacak Komet Misterius di Bima Sakti Ini

Berdasarkan jalur tersebut, astronom menemukan bahwa komet misterius tersebut sebelumnya pada 1 juta tahun silam pernah melewati jalur yang sama.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Sabtu, 12 Oktober 2019 | 07:15 WIB
Penampakan Komet dari jarak dekat. (ESA edited by Atkinson)

Penampakan Komet dari jarak dekat. (ESA edited by Atkinson)

Hitekno.com - Lagi, para astronom dilaporkan mendeteksi sebuah komet misterius yang berjalan mendekati sistem tata surya Bima Sakti. Nggak mau kecolongan lagi, para astronom bergerak cepat untuk segera melacak kehadiran komet misterius ini.

Gennady Borisov, seorang astronom amatir menjadi yang pertama kali melihat komet misterius ini pada 30 Agustus 2019 lalu saat dirinya sedang berada di Crimea.

Temuannya ini lalu ia sampaikan ke para astronom profesional untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komet misterius tersebut.

Baca Juga: Kayak Miliknya Digigit Hiu Raksasa, Gigi Besar Mengerikan Masih Tertancap

Dilansir dari Live Science, penelitian lalu segera dilakukan. Para peneliti asal Polandia langsung melakukan penghitungan jalur komet baru bernama Comet 2l/Borisov atau yang juga dikenal dengan C/2019 Q4.

Berdasarkan penelitian tersebut, komet misterius ini mengarah kembali ke sebuah sistem bintang katai merah biner 13,15 tahun cahaya yang dikenal sebagai Kruger 60.

Berdasarkan jalur tersebut, astronom menemukan bahwa komet misterius tersebut sebelumnya pada 1 juta tahun silam pernah melewati jalur yang sama 5,7 tahun cahaya dari pusat Kruger 60.

Baca Juga: Ikan Purba Bermata Besar dan Berbentuk Aneh Ini Ditemukan di Norwegia

Foto galaksi Bima Sakti. (Wikipedia Commons/NASA)
Foto galaksi Bima Sakti. (Wikipedia Commons/NASA)

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa komet benar-benar bergerak dengan lambat pada jarak kurang dari 6 tahun cahaya dari Kruger 60.

Jauh di masa lalu, komet Borisov ini diduga mengorbit bintang-bintang layaknya komet yang hidup di tata surya yang mengelilingi Bumi.

Untuk mengetahui asal komet antarbintang, peneliti perlu memeriksa dua hal yang penting. Menurut Ye Quanzhi, astronom dan pakar komet dari University of Maryland, pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui jarak lintasan kecil dari sistem planet, kedua, adlaah dengan meneliti interaksi gravitasi dari planet-planet tersebut.

Baca Juga: Girang Dilanda Gempa, Bocah SMP: Tidak Berpotensi Tsunami, Tapi Libur!

Lebih lanjut, penelitian terkait komet misterius ini dapat dilakukan untuk menemukan Kruger 60 sebagai sistem bintang terdekat dengan Bumi.

Di akhir penelitian ini, para astronom menyebutkan bahwa hal ini belum dapat dianggap sebagai konklusif. Pasalnya, perlu mendapatkan berbagai data terkait jalur komet misterius yang terlihat memasuki sistem tata surya Bima Sakti ini.

Baca Juga: Selamatkan Nyawa Pemilik dari Ular Berbisa, Anjing Ini Akhirnya Tewas

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak