Buatan Ahli Kimia Prancis, Ini 4 Fakta Menarik Gas Air Mata

Gas air mata sudah digunakan sejak Perang Dunia I.

Dinar Surya Oktarini
Rabu, 25 September 2019 | 12:00 WIB
Gas air mata. (Shutterstock)

Gas air mata. (Shutterstock)

Hitekno.com - Demonstrasi mahasiswa yang menolak pengesahan pengesahan RUU KPK dan RKUHP di Gedung DPR pada Selasa (24/9/219) belum usai dan kian memanas.

Melihat kondisi tersebut, aparat melepaskan gas air mata untuk meminta mahasiswa mundur.

Dilansir dari Suara.com, aparat kepolisian turut melemparkan petasan ke arah mahasiswa. Meski demikian, mahasiswa tetap melakukan perlawanan dengan membalas melemparkan batu ke arah petugas keamanan.

Baca Juga: Mengharukan, Driver Ojol Ini Bagikan Minuman ke Mahasiswa Demo

Beberapa mahasiswa tak sadarkan diri akibat terkena gas air mata, rekan mahasiswanya yang lain langsung membopongnya.

Salah satu netizen juga menemukan gas air mata yang dilemparkan ke massa demosntran merupakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa.

Gas air mata kadaluarsa. (Twitter/@ardyanme)
Gas air mata kadaluarsa. (Twitter/@ardyanme)

Terlihat dari keterangan yang tertulis pada tempatnya, bahwa gas air mata tersebut sudah expired atau kadaluarsa dari 2016.

Baca Juga: Ikut Demo Mahasiswa Tolak RUU, Video Entrance Anak STM Ini Bikin Merinding

Untuk lebih tahu mengenai gas air mata dan sejarahnya, berikut HiTekno rangkum untuk kamu.

Gas kimia

Efek gas air mata. (Suara.com/Arief Hermawan P)
Efek gas air mata. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Dilansir dari laman Wikipedia, gas air mata adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gas kimia yang digunakan untuk melumpuhkan yang menyebabkan iritasi pada mata atau sistem pernapasan.

Baca Juga: Lagi, Apple Watch Menyelamatkan Nyawa dari Kecelekaan Sepeda

Bahan kimia yang dipakai gas air mata antara lain adalah CS, CN, CR dan semprotan merica gas OC.

Gas air mata buatan ahli kimia Prancis

Gas air mata. (Shutterstock)
Gas air mata. (Shutterstock)

Gas air mata merupakan karya dari ahli kimia Prancis untuk mengendalikan huru-hara, bahkan gas air mata ini sudah digunakan oleh tentara Prancis pada tahun 1914.

Baca Juga: Ramai Demo Mahasiswa di DPR, Operator Seluler Bantah Batasi Akses Internet

Saat itu tentara Prancis menembakkan granat berisi gas pada prajurit Jerman di kawasan perbatasan.

Perang tersebut dikenala sebagai ''Battle of the Frontiers'' menjadi momen di mana gas air digunakan banyak negara di belahan dunia.

Produsen gas air mata terbesar

Aksi demo di gedung DPR. (Suara.com/Fakhri)
Aksi demo di gedung DPR. (Suara.com/Fakhri)

Produsen gas air mata terbesar dan tertua adalah Lake Erie Chemical Company yang didirikan veteran Perang Dunia I.

Lake Erie Chemical Company pertama kali dibuka pada 1930 dan menjual gas air mata pada beberapa negara seperti Bolivia, Argentina dan Kuba.

Digunakan pada Perang Dunia II

Demo mahasiswa di Gedung DPR. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Demo mahasiswa di Gedung DPR. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Saat Italia melawan Ethiophia di Perang Dunia II juga menggunakan gas air mata. Tentara Spanyol juga menggunakannya di Maroko.

Sementara Jepang menggunakan gas air mata untuk melawan China.

Selama Perang Dunia II, penjualan gas air mata makin bertambah karena digunakan dalam demonstrasi di beberapa negara termasuk Indonesia.

Selain gas air mata, belum ada pengganti yang dinilai efektif untuk menghalau massa, meski menurut Amnesty International gas air mata merupakan perdagangan internasional yang membahayakan.

Setelah mengetahui fakta dan sejarahnya, gimana tuh menurut kamu mengenai gas air mata yang digunakan aparat untuk menghalau para demonstran?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak