Alami Kebakaran Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Fakta Hutan Amazon

Untuk lebih mengenal hutan Amazon ini, berikut beberapa faktanya.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 23 Agustus 2019 | 17:30 WIB
Satelit tangkap potret kebakaran hutan Amazon. (NASA)

Satelit tangkap potret kebakaran hutan Amazon. (NASA)

Hitekno.com - Hutan Amazon belum lama ini mengalami kebakaran hebat. Musibah tersebut disebut sebagai kebakaran terparah sepanjang sejarah. Tercatat, kebakaran hebat di hutan Amazon sudah terjadi selama tiga minggu.

Dilansir dair Bussiness Insider, kebakaran di hutan Amazon ini disebabkan oleh pembakaran lahan yang dilakukan oleh petani dari perusahaan pengolahan area. Karena cuaca yang panas dan angin kencang, api kemudian menjadi membesar dan meluas.

Kebakaran hebat di kawasan ini jelas jauh dari prediksi para ilmuwan. Pasalnya, menurut NOAA sebuah layanan informasi satelit atmosfer dan kelautan Amerika Serikat, hutan Amazon adalah wilayah yang tahan kebakaran karena punya kelembaban yang menjaganya dari kekeringan dan kebakaran hutan.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Fosil Hutan Tertua di Dunia, Umurnya 400 Juta Tahun!

Membuat prihatian banyak orang, kebakaran di hutan Amazon ini menjadi duka bagi siapa saja, mengingat hutan Amazon adalah bagian dari paru-paru dunia. Untuk lebih mengenal hutan ini, berikut beberapa faktanya.

1. Rumah suku kuno hingga flora dan fauna langka

Ilustrasi ular. (Pixabay/Huskyherz)
Ilustrasi ular. (Pixabay/Huskyherz)

Hutan Amazon merupakan salah satu hutan di dunia yang kaya dengan flora dan fauna serta menjadi rumah suku kuno yang masih belum terjamah oleh perkembangan zaman dan manusia luar.

Baca Juga: Dari Hewan Transparan Hingga Hutan Hujan, Ini Lima Hal Aneh di Antartika

Dilansir dari Guardian, setidaknya ada 350 grup etnis dan 60 suku. Sedangkan untuk keragaman hayati, hutan Amazon punya 40 ribu spesies tanaman, 1.300 burung, 3.000 ikan, 430 mamalia, dan 2,5 juta serangga.

2. Produsen 20 persen oksigen dunia dan 20 persen air bersih dunia

Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)
Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)

Kaya, hutan Amazon rupanya menjadi produsen 20 persen oksigen dan air bersih dunia. Penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa hutan Amazon menyimpan 2,2 miliar karbon dioksida dan mengaliri 4.100 mil sungai yang menyumbang 15 hingga 16 persen air di muka Bumi.

Baca Juga: Ilmuwan: Masih Ada Titik Radiasi Radioaktif di Hutan Merah Chernobyl

Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan jika hutan Amazon mengalami kebakaran hebat seperti sekarang ini?

3. Hutan hujan terbesar yang mencakup 9 negara

Ilustrasi hutan. (Unsplash/Linda Söndergaard)
Ilustrasi hutan. (Unsplash/Linda Söndergaard)

Merupakan hutan hujan terbesar di dunia, hutan Amazon rupanya berada di daerah yang mencakup 9 negara besar. Antara lain, Brasil, Peru, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.

Baca Juga: Pendaki Ini Meninggal di Hutan, Sang Anjing Setia Menunggu Jenazahnya

Dapat dipastikan jika ke-9 negara ini menjadi yang paling parah terkena imbas kebakaran hutan Amazon.

4. Kebakaran terparah sepanjang sejarah

Ilustrasi api. (unsplash/Marcus Löfvenberg).
Ilustrasi kebakaran. (unsplash/Marcus Löfvenberg).

Kebakaran hutan Amazon kali ini dapat disebut sebagai yang terparah sepanjang sejarah sejak tahun 2013 lalu. Dilansir dari BBC, kebakaran ini merupakan yang terparah karena terdapat 74 ribu kebakaran sejak Januari hingga Agustus 2019.

Setidaknya ada peningkatan sekitar 80 persen dari tahun lalu dan ada sekitar 9.500 titik api di hutan Amazon tersebut.

Hingga kini pemerintah Brasil masih dalam usaha untuk menangani kebakaran hutan Amazon yang menjadi duka dunia ini. Namun, kejadian ini jelas menimbulkan banyak keprihatinan dari tokoh ternama sampai netizen di berbagai media sosial.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak