Film animasi Merah Putih One For All yang saat ini banjir kritikan. (Tangkapan layar)
Hitekno.com - Belakangan ini, dunia maya Indonesia dihebohkan dengan kemunculan film animasi berjudul "Merah Putih: One For All".
Film ini menjadi viral bukan karena pujian, melainkan karena kontroversi dan kritik tajam dari warganet. Berikut adalah lima fakta kunci seputar fenomena film ini.
Film "Merah Putih: One For All" mengusung tema nasionalisme dan persatuan.
Ceritanya berpusat pada delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia yang bersatu dalam sebuah tim untuk mencari bendera pusaka yang hilang, tiga hari sebelum perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Dengan karakter yang beragam, film ini bertujuan menyampaikan pesan kebangsaan kepada penonton, khususnya anak-anak.
Salah satu pemicu utama kehebohan adalah kabar mengenai anggaran produksi film ini.
Beredar informasi bahwa biaya pembuatannya mencapai angka miliaran rupiah, dengan beberapa sumber menyebut angka Rp6,7 miliar.
Produser film, Toto Soegriwo, menegaskan bahwa dana tersebut tidak sepeser pun berasal dari pemerintah.
Namun, angka yang besar ini membuat publik memiliki ekspektasi tinggi yang sayangnya tidak terpenuhi.
Setelah trailernya dirilis, film ini langsung dibanjiri kritik pedas dari warganet terkait kualitas visualnya.
Baca Juga: Resep Cloud Coffee yang Sedang Viral: Kopi Awan Segar dan Estetik
Banyak yang menilai kualitas animasi dan CGI-nya kaku, ketinggalan zaman, dan bahkan membandingkannya dengan grafis pada video gim era PlayStation 2 atau sinetron laga tahun 2000-an.
Kualitas ini dianggap tidak sepadan dengan anggaran produksi yang fantastis.
Selain itu, terungkap juga bahwa beberapa aset visual dalam film, seperti latar jalanan, dibeli dari toko aset digital dan bukan merupakan karya orisinal.
Fakta lain yang mengejutkan publik adalah durasi produksi film ini yang terbilang sangat singkat.
Berdasarkan beberapa unggahan, produksi film ini disebut baru dimulai pada bulan Juni 2025, yang berarti hanya memakan waktu sekitar dua bulan hingga siap tayang.
Proses yang terkesan terburu-buru ini semakin memicu skeptisisme publik terhadap kualitas akhir film.
Film "Merah Putih: One For All" dijadwalkan tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025.
Pemilihan tanggal rilis ini sangat strategis karena berdekatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Meskipun menuai banyak kontroversi, penayangan film ini tetap berjalan sesuai rencana.