Jakarta Rawan Bencana, Inikah Alasan Ibu Kota Dipindah?

Kepindahan ibu kota juga disinyalir Jakarta rawan bencana dibanding Kalimantan.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 30 Juli 2019 | 11:39 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Hitekno.com - Bukan lagi di Jakarta, ibu kota Indonesia diperkirakan akan pindah ke Kalimantan. Kabar tersebut diungkapkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) seperti yang dilansir dari Suara.com.

Menurut Kementrian Bappenas, Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan, sebab sarana dan prasarana infrastruktur yang dibutuhkan di ibu kota baru Indonesia ada di sana.

Selain itu juga faktor adanya lahan yang luas, letak yang strategis dan relatif aman dari bencana.

Baca Juga: Main di Tepi Sungai, Bocah Ini Temukan 11 Fosil Telur Dinosaurus

Dalam beberapa waktu terakhir, Jakarta menjadi perbincangan karena banyaknya ancaman bencana yang mungkin bisa terjadi di sana.

Ancaman bencana yang mungkin saja bisa terjadi ini seakan sebuah isyarat, kalau ibu kota memang membutuhkan tempat baru. Berikut beberapa ancaman bencana yang menghantui warga Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

Udara Jakarta yang makin memburuk

Baca Juga: Sindir Ria Ricis, Kaesang Hingga Reza Arap #pamit dari Twitter

Polusi udara Jakarta. (Suara.com/Muhaimin A Untung)
Polusi udara Jakarta. (Suara.com/Muhaimin A Untung)

Belum lama ini tingkat polusi udara di Jakarta meningkat dan masuk kategori tidak sehat berdasarkan data ''Air Quality Index.''

Dilansir dari Suara.com, Jakarta sempat menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan kualitas udra terburuk di dunia. Nilai Air Quality Index (AQI) Jakarta mencapai 240.

AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi daring untuk kota-kota besar di dunia. Sementara AQI adalah indeks yang menggambarkan tingkat keburukan kualitas udara di suatu tempat.

Baca Juga: Yakin Cuma Serangga, Ini Cerita Fotografer Pocong yang Ramai di Google Maps

AQI dihitung berdasarkan enam jenuis polutan utama, yakni PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon permukaan tanah dan asam belerang.

Dengan kondisi udara Jakarta yang tidak sehat ini, AirVisual menganjurkan masyarakat Jakarta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan tidak membuka jendela rumah.

Adanya ancaman tsunami yang melanda Jakarta

Baca Juga: Sangat Lapang dengan Layar Rasio 100 Persen, Ini Bocoran Vivo Nex 3

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Selain polusi udara yang kian memburuk, warga Jakarta harus bersiap dengan ancaman tsunami ini.

Dilansir dari Suara.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ancaman terdekat yang dihadapi warga Ibu kota adalah tsunami. Sebab di Pantai Utara Jakarta karena berpotensi tsunami dengan ketinggian tertentu.

Selain ancaman adanya tsunami dengan ketinggian tertentu bisa membanjiri Jakarta, bahkan dengan air laut pasang pun, pesisir Jakarta langsung tergenang.

Jakarta berpotensi tenggelam

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Senin (17/6). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Ibu kota Republik Indonesia ini diprediksi dapat tenggelam lebih cepat dibandingkan kota-kota lain di dunia. Kenapa bisa seperti ini?

Menurut 9News, Jakarta berada di bawah beban pertumbuhan yang sangat cepat. Bahkan pertahunnya terjadi penurunan ketinggian di kota ini.

Para ahli menyebutkan kalau Jakarta tenggelam hingga 25 cm per tahun. Ditambah lagi, adanya dampak peningkatan permukaan air lain.

Jakarta, menjadi rumah bagi 34 juta orang yang dinilai berlebihan. Juga sebagian dari mereka menjadi beban pembangunan yang berlebihan.

Tetapi penyebab utama dari prediksi tenggelamnya kota ini adalah 60 persen penduduk dan bisnis di Jakarta mengambil air langsung dari tanah.

Hal ini karena infrastruktur pemerintah tidak mengikuti pertumbuhan kota ini, atau tidak mampu dimanfaatkan dengan baik.

Berikut adalah sejumlah ancaman bencana yang mengisyaratkan Indonesia harus memiliki daerah baru untuk jadi ibu kota.

Hingga kini masih belum ditentukan kota mana yang akan dijadikan ibu kota Indonesia di Kalimantan nanti sebagai ganti Jakarta.

Kalau kamu sendiri, setuju nggak ibu kota Indonesia dipindah dari Jakarta ke Kalimantan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak