Imut, Robot Bebek Ini Bantu Petani Bersihkan Sawah dari Gulma

Robot bebek sawah ini dinamai Aigamo, nama tersebut merupakan sistem pertanian yang berkembang di Jepang.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 23 Juni 2019 | 16:30 WIB
Robot bebek sawah. (YouTube/Nissan)

Robot bebek sawah. (YouTube/Nissan)

Hitekno.com - Sejak dahulu para petani padi di Asia memanfaatkan bebek sebagai alternatif alami pengganti pestisida.

Selain dapat berenang di air sawah, bebek dapat mengambil gulma dan serangga sebagai camilan. Bahkan kotorannya dapat digunakan sebagai pupuk tambahan.

Namun praktik ini tidak tersebar luas namun mendapatkan sentuhan teknologi baru pada metode tersebut.

Seorang insinyur yang bekerja untuk produsen mobil di Jepang Nissan telah menciptakan alternatif robot untuk bebek sawah.

Dilansir dari Nippon.com dan Nerdist, saat ini prototipe robot bebek tersebut sedang diuji di Yamagata, wilayah timur laut Jepang.

Robot bebek sawah. (YouTube/Nissan)
Robot bebek sawah. (YouTube/Nissan)

Tampaknya itu hanyalah proyek DIY saat ini, tanpa ada rencana komersialisasi atau bahkan data tentang seberapa efektifnya menggunakan robot tersebut.

Tetapi ide robot bebek sawah ini termasuk teknologi yang menarik di abad ini.

Robot bebek sawah ini dinamai Aigamo, nama tersebut merupakan sistem pertanian yang berkembang di Jepang dengan memanfaatkan bebek di sawah.

Aigamo ini memiliki berat 1,5 kilogram dan memiliki besar seukuran robot penyedot debu besar.

Di bagian bawah terdapat dua sikat karet yang berputar untuk menggantikan kaki bebek, yang juga berfungsi memberikan oksigen dengan mengaduknya dan mencegah gulma berakar.

Baca Juga: Dokumen Oppo Find Y Bocor, Bawa Kamera Under-Display?

Prototipe tersebut telah diuji coba beraksi di sawah dalam sebuah video yang diunggah Nissan.

Namun ini adalah robot yang menggemaskan yang berhasil memadukan teknik pertanian lama dan baru.

Di Jepang, pertanian padi terancam oleh penurunan konsumsi dan populasi yang menua, temuan teknologi robot bebek sawah ini membantu industri pertanian namun tetap mempertahankan budaya abad ke-21.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB