Berwajah Menyeramkan, Ikan Laut Dalam Ini Juga Punya Gigi Transparan

Ikan naga laut dalam mempunyai adaptasi luar biasa di lingkungan yang sulit.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 12 Juni 2019 | 20:30 WIB
Ikan naga mempunyai wajah dan bentuk menyeramkan. (YouTube/ Radjab80)

Ikan naga mempunyai wajah dan bentuk menyeramkan. (YouTube/ Radjab80)

Hitekno.com - Predator di laut dalam ternyata memiliki adaptasi yang luar biasa sehingga memiliki bentuk wajah dan tubuh menyeramkan. Tak hanya menyeramkan, ikan naga laut dalam (deep-sea dragonfish) ternyata juga memiliki gigi transparan setajam pisau.

Dengan panjang hanya 15 sentimeter, ikan naga laut dalam (Aristostomias scintillans) memiliki rahang yang sangat besar.

Bahkan jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, maka kepala dan rahang milik ikan itu sangat tidak seimbang.

Baca Juga: Lima Hewan Aneh yang Benar-benar Hidup di Bumi, Kamu Nggak akan Nyangka

Rahangnya dapat memanjang dan membuka melebihi rahang ikan pada umumnya.

Ikan naga ini dipenuhi belasan gigi taring transparan yang lebih tajam daripada gigi milik piranha.

Bahkan peneliti menemukan bahwa gigi mereka mempunyai ketajaman yang hampir setara dengan pisau yang sering diasah.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus, Wujud Asli Hewan Ini Bikin Ngakak

Penelitian mengenai ikan naga laut dalam ini telah dipublikasikan di jurnal Matter pada awal Juni 2019.

Ikan laut dalam memiliki gigi transparan. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)
Ikan laut dalam memiliki gigi transparan. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)

Marc Meyers, salah seorang peneliti dari University of California menjelaskan bahwa gigi transparan ikan naga tersebut menjadi bukti adaptasi luar biasa hewan di laut dalam.

"Sebagian besar hewan laut dalam memiliki adaptasi yang unik, tetapi fakta bahwa ikan naga memiliki gigi transparan membuat kita bingung mengingat sifat itu biasanya ditemukan pada spesies yang lebih besar," kata Marc Meyers dikutip dari IFLScience.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Merekam Hewan Langka, Spesies Baru Paus Pembunuh?

Para peneliti menemukan spesies tersebut di lepas pantai California, Amerika Serikat pada kedalaman sekitar 500 meter.

Mereka menggunakan mikroskop elektron khusus untuk mengamati morfometri, struktur skala nano, dan komposisi gigi tipis ikan naga.

Wajah ikan naga dalam jarak dekat. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)
Wajah ikan naga dalam jarak dekat. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)

Peneliti menemukan bahwa ikan naga memiliki lapisan luar seperti enamel dan lapisan dentin bagian dalam mirip manusia.

Baca Juga: 30 Tahun Lalu Dinyatakan Punah, Hewan Ini Muncul Lagi di Taiwan

Kristal nano (nanocrystal) yang tersebar di seluruh lapisan gigi diyakini oleh peneliti sebagai pencegah cahaya dapat memantul atau menyebar di permukaan.

Gigi transparan bertindak sebagai kamuflase yang efektif untuk menyembunyikan kekuatan mereka di dalam kegelapan.

Di laut dalam, hampir tidak tidak ada cahaya dan sumber cahaya kecil berasal dari ikan itu sendiri.

Ikan naga memiliki photophores kecil yang menghasilkan cahaya sehingga dapat menarik mangsa.

Peneliti berspekulasi bahwa gigi-gigi transparan itu sangat membantu predator sehingga mangsa tidak mengetahui kamuflase sempurna mereka.

Penelitian ikan naga laut dalam ini sangat menarik karena kita bisa mengetahui adaptasi luar biasa hewan untuk bertahan hidup di lingkungan yang sulit.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak