Tempatkan Manusia di Bulan, NASA Gandeng 11 Perusahaan Swasta

Wow, NASA berencana tempatkan manusia ke Bulan dan selanjutnya ke Mars!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 21 Mei 2019 | 09:30 WIB
Ilustrasi lander yang mampu membawa manusia. (NASA)

Ilustrasi lander yang mampu membawa manusia. (NASA)

Hitekno.com - NASA diketahui telah memilih 11 perusahaan swasta dalam sebuah misi ambisius menempatkan kembali manusia di Bulan. Proyek ini juga sebagai pendukung proyek Artemis, proyek yang akan mendaratkan wanita pertama di Bulan.

Tak hanya wanita, NASA berencana juga mendaratkan pria berikutnya di Kutub Selatan Bulan pada 2024.

Pengumuman tersebut merupakan bagian dari serangkaian perluasan program yang disebut NextSTEP (Next Space ologies for Exploration Partnerships).

Baca Juga: Ukuran Massa Bulan Berkurang, Ada Kemungkinan Terjadi Gempa

Program di atas mendukung kemitraan publik-swasta untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan pada perencanaan eksplorasi NASA.

Perusahaan yang sudah bergabung diharapkan dapat memberikan kontribusi mereka sendiri di samping dana yang sudah disiapkan NASA sebelumnya.

Dana awal yang disiapkan NASA untuk program kemitraan adalah sebesar 45,5 juta dolar AS atau Rp 658 miliar.

Baca Juga: Saingi AS dan Rusia, China Ingin Bangun Pangkalan di Bulan

Penampakan es di permukaan Bulan dari pesawat Chandrayaan 1. (NASA)
Penampakan es di permukaan Kutub Selatan Bulan dari pesawat Chandrayaan 1. (NASA)

Dalam rilis resmi dari situs NASA, perusahaan swasta diharapkan berkontribusi setidaknya 20 persen dari total biaya proyek.

Sebanyak 11 perusahaan yang digandeng oleh NASA termasuk Aerojet Rocketdyne, Blue Origin, Boeing, Dynetics – Huntsville, Lockheed Martin, Masten Space Systems, Northrop Grumman Innovation Systems, OrbitBeyond, Sierra Nevada Corporation, SpaceX, dan SSL.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan mempelajari atau mengembangkan prototipe selama enam bulan ke depan terkait dengan teknologi yang dibutuhkan untuk ke Bulan.

Baca Juga: Sukses di Bulan, China Ingin Taklukkan Mars dan Jupiter

Di tahun 2024 nanti, NASA dan mitranya diharapkan sudah dapat meluncurkan lander (pendarat) manusia.

''Pada tahap studi pertama ini, kami benar-benar akan membangun beberapa prototipe. Kita akan membangun beberapa pompa, beberapa sistem pendingin, dan bagian-bagian lain,'' kata Bill Gerstenmaier, Associate Administrator for Human Exploration and Operations NASA.

Debu di permukaan Bulan (NASA)
Debu di permukaan Bulan (NASA)

Kemitraan akan bersama-sama mengembangkan teknologi untuk pendaratan orbit rendah, pengisian bahan bakar dan transfer teknologi lainnya.

Baca Juga: Peniliti Ungkap Keberadaan Metana di Mars, Bisa untuk Hidup Manusia?

Dikutip dari Space News, misi di atas akan mengirim astronot, manusia di Bulan dan kemudian di Mars, dengan cara yang terukur dan berkelanjutan.

Sebagaimana yang telah diketahui, para ilmuwan NASA pernah berambisi bahwa suatu saat nanti kita bisa membuat pangkalan manusia di Bulan dan bahkan bisa menambang di sana.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak