Blue Moon, Ini Pesawat untuk Mendarat di Bulan yang Dikenalkan Bos Amazon

Blue Moon akan mengubah air di Bulan menjadi hidrogen, yang kemudian akan menjadi bahan bakar pesawat itu untuk kembali ke Bumi.

Agung Pratnyawan
Minggu, 12 Mei 2019 | 11:00 WIB
Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Hitekno.com - Jeff Bezos, pendiri sekaligus bos Amazon memperkenalkan Blue Moon. Yaitu konsep pesawat luar angkasa yang akan melakukan misi untuk mendarat di Bulan.

Tak hanya mendarat di Bulan, Blue Moon juga akan mengangkut manusia dan berbagai peralatan untuk ke satelit Bumi tersebut.

Dengan pesawat baru yang bakal dibangun oleh Blue Origin, perusahaan antariksa milik Bezos itu, manusia bakal bisa menjejak Bulan pada 2024.

Baca Juga: Saingi AS dan Rusia, China Ingin Bangun Pangkalan di Bulan

"Saatnya untuk kembali ke Bulan, tetapi kali ini kita akan tinggal di sana," kata Jeff Bezos seperti dilansir BBC.

Jeff Bezos memperkenalkan Blue Moon di Washington Convention Center di Washington DC, Amerika Serikat, di hadapan beberapa calon konsumen atau pengguna pesawat tersebut dan juga sejumlah pejabat badan antariksa AS, NASA.

Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]
Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Blue Moon dirancang untuk bisa digunakan berulang-ulang kali, serta mampu terbang kembali ke Bumi setelah mengirim muatan ke permukaan Bulan.

Baca Juga: Sukses di Bulan, China Ingin Taklukkan Mars dan Jupiter

Diperkirakan bahwa Blue Moon memiliki bobot sekitar 15 ton ketika terbang dari Bumi. Ketika mendarat di Bulan, bobotnya diperkirakan hanya tinggal 3,1 ton, karena bahan bakarnya telah digunakan dalam perjalanan.

Rencananya Blue Moon akan mendarat di Kutub Selatan Bulan, tempat ditemukannya lapisan es di sejumlah kawah. Air yang diambil dari lapisan-lapisan es itu akan diolah secara kimiawi untuk menghasilkan hidrogen.

Nah, hidrogen itulah yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar Blue Moon dalam perjalanan pulang ke Bumi.

Baca Juga: Israel Gagal Mendarat di Bulan, Ini Alasannya

Kita tunggu saja nantinya apakah Blue Moon yang dipamerkan bos Amazon ini bisa sukses mendarat di Bulan nantinya. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak