Roket Elon Musk ke Mars Bisa Batal Diluncurkan karena Kotoran Burung

Hanya karena kotoran burung roket Elon Musk bisa batal diluncurkan.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 22 Februari 2019 | 07:00 WIB
Ilustrasi roket. (pixabay/skeeze)

Ilustrasi roket. (pixabay/skeeze)

Hitekno.com - Berbicara mengenai Elon Musk pasti tidak bisa dilepaskan dari ide gilanya untuk mendarat di Mars. Berencana untuk segera merilis roket ke mars, rencana Elon Musk ini terancam batal diluncurkan karena kotoran burung. Kok bisa ya?

Dilansir dari Bussiness Insider, saat ini Elon Musk sedang mempersiapkan roket anyarnya yang diklaim lebih canggih, kuat, dan murah bernama Starship.

Nantinya, roket Starship ini akan menggantikan roket SpaceX milik Elon Musk yang sebelumnya bertugas untuk melakukan perjalanan lintas galaksi demi proyek pendaratan di Mars yang ia gadang-gadang sejak beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Posting Foto Bareng Giring, Reza Arap Jadi Duta IESPL?

Sayangnya roket Starship ini terancam batal diluncurkan karena kotoran burung, debu hingga beberapa partikel yang tersebar di atmosfer.

Kemungkinan, roket Starship ini bisa saja mengalami kebakaran saat mendarat di Mars atau pulang ke Bumi.

Roket baru Elon Musk. (Twitter/ Elonmusk)
Roket baru Elon Musk. (Twitter/ Elonmusk)

Menurut rencana, roket Starship ini dirancang dengan tinggi 55 meter dan akan secara resmi rilis pada bulan Maret dan April 2019.

Baca Juga: Dapat Customer yang Emosian, Driver Ojol Ini Jadi Serba Salah

Jika roket sebelumnya dari Elon Musk dirilis tanpa awak, roket Starship kali ini akan memuat 100 penumpang dan 100 ton kargo ke Mars.

Agar ramah dengan lingkungan baru, Elon Musk mendesain roket Starship dengan bahan stainless steel yang disebut-sebut mampu tetap dingin saat bergerak dalam kecepatan tinggi.

Namun, ancaman kotoran burung tetap berbahaya bagi roket Starship milik Elon Musk ini.

Baca Juga: Selain Spanduk, Gerobak Misterius Ini Juga Bikin Penasaran Netizen

Hal ini karena kecepatan rata-rata roket saat pulang ke Bumi dari orbit berkisar pada angka 30.600 kilometer per jam.

Kecepatan ini membuat molekul di bagian depan roket akan berubah menjadi plasma super panas yang mampu membuat apa saja meleleh dan menguap.

Elon Musk. (MarketWatch)
Elon Musk. (MarketWatch)

Jika pada beberapa roket lainnya, sudah dilengkapi dengan ribuan ubin keramik berat di bagian bawahnya, berbeda dengan roket Starship.

Baca Juga: Si Elegan yang Super Canggih, Ini Spesifikasi Xiaomi Mi 9

Roket Starship memiliki perisai panas yang malah dapat mendingin dan transpirasi dengan uap air. Cara kerjanya mirip dengan kulit manusia yang mampu menyerap panas, menguap, dan mendingin.

Pada roket Starship, air tersebut akan berubah menjadi bahan bakar metana cadangan yang akan terserap pori-pori di perut baja roket Starship.

Pori-pori ini yang terancam dengan kotoran burung. Kotoran burung tersebut bisa saja masuk dan menutupi pori-pori tersebut sehingga cairan pendingin tidak bisa keluar dan membuat roket menjadi kepanasan.

Sepertinya saat ini, masalah ini masih menjadi pertimbangan Elon Musk untuk merilis roket Starship agar tidak batal untuk diluncurkan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak