Polar Vortex Menghantui Amerika, Kawanan Serigala Mulai Bermigrasi

Kawanan serigala menggunakan air yang membeku sebagai jembatan untuk bermigrasi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 08 Februari 2019 | 15:15 WIB
Ilustrasi serigala. (Pixabay/ Comfreak)

Ilustrasi serigala. (Pixabay/ Comfreak)

Hitekno.com - Kawanan Serigala yang digunakan untuk penelitian diketahui telah bermigrasi dan kembali ke daratan utama Amerika Serikat. Sekelompok peneliti diketahui sengaja meletakkan kawanan serigala di Isle Royale National Park sebagai bagian dari penelitian.

Peneliti tidak menyangka bahwa Polar Vortex dapat menciptakan ''jembatan es'' dari perairan yang membeku.

Jembatan es tersebut digunakan oleh kawanan serigala yang digunakan untuk penelitian bermigrasi ke daratan utama Amerika Serikat.

Baca Juga: Duel Smartphone Murah, Ini Perbandingan Asus Zenfone Max M2 vs Vivo Y93

Menurut laporan dari Reuters, Polar Vortex semakin membuat suhu makin mengkhawatirkan dan setidaknya telah menyebabkan kematian hingga 21 orang di Amerika Serikat.

Temperatur angin dingin di Park Rapids, Minnesotta bahkan dapat menyentuh minus 40 derajat Celcius.

Polar Vortex akan menyebarkan angin yang ekstra dingin yang dimulai dari Kanada dan menyebar ke sebagian wilayah Amerika.

Baca Juga: Menurut NASA, 2018 adalah Tahun Terpanas Keempat dalam Sejarah

Jejak serigala ketika bermigrasi. (Michigan University)
Jejak serigala ketika bermigrasi. (Michigan University)

Udara beku yang bergerak di sekitar Kutub Utara berpindah ke selatan sehingga mencapai beberapa tempat di Amerika Serikat terutama di Midwest.

Kawanan serigala memanfaatkan air yang membeku untuk kembali ke daratan utama.

Peneliti mengetahui bahwa kawanan serigala satu per satu bermigrasi berkat pelacakan GPS yang ditanam di serigala betina.

Baca Juga: Spesies Baru Berevolusi, Gabungan dari Serigala, Koyote, dan Anjing

Mark Romanski pimpinan proyek di Isle Royale National Park telah memantau pelacakan GPS dan melihat pergerakan mereka dari 27 Januari hingga 2 Februari 2019.

Taman Nasional Isle Royale terletak di Danau Superior dan berjarak 35 kilometer dari Kanada serta sekitar 29 kilometer dari Minnesota.

Ilustrasi perairan Midwert, Amerika Serikat yang ikut membeku. (Twitter/ Mikeseidel)
Ilustrasi perairan Midwert, Amerika Serikat yang ikut membeku. (Twitter/ Mikeseidel)

Peneliti memiliki rencana ambisius untuk memindahkan lebih dari dua lusin serigala ke taman nasional tersebut selama beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Mumi Serigala Zaman Es Ditemukan, Umurnya 50 Ribu Tahun

Namun mereka harus bekerja ekstra keras setelah melihat satu per satu serigala justru bermigrasi ke daratan utama Minnesotta.

Puluhan serigala harus dimasukkan ke taman nasional tersebut agar menjadi predator untuk mengendalikan populasi moose (rusa besar asal Amerika Serikat).

Lebih dari 1.500 moose hidup di Isle Royale dan populasi mereka berkembang pesat.

Proses migrasi serigala sesuai data GPS.  (National Park Service)
Proses migrasi serigala sesuai data GPS. (National Park Service)

Kondisi itu membuat pengurus taman nasional khawatir sehingga mengaktifkan proyek ''Wolf and Moose''.

''Kita tahu serigala dapat kembali ke wilayah asalnya. Kita tidak memperkirakan bahwa akan ada Polar Vortex yang menciptakan jembatan es beberapa bulan setelah hewan-hewan itu dipindahkan,'' kata Romanski dikutip dari MLive.

Para peneliti juga menemukan fakta bahwa ketika kita memindahkan serigala kurang dari 129 kilometer dari wilayah asalnya, mereka cenderung bermigrasi kembali.

Kini peneliti harus berpikir ulang mengenai cara memindahkan ulang kawanan serigala yang bermigrasi tersebut agar pengendalian populasi mencapai target.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak