Kata Ahli, Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Kebanyakan Mengeluh

Boleh mengeluh, asal tidak berlebihan dan tidak membuatmu down hingga stres ya.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Senin, 04 Februari 2019 | 19:00 WIB
Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)

Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)

Hitekno.com - Berbicara mengenai mengeluh, semua manusia pasti pernah melakukan hal tersebut. Entah dalam kondisi apapun. Berbagai kesulitan yang kamu hadapi, seolah begitu menyiksa hingga kamu tidak kuasa untuk selalu mengeluh. Menurut para ahli, mengeluh rupanya bisa sangat berbahaya lho.

Perasaan down yang seolah membuat mentalmu diuji ini akhirnya hanya mampu kamu sampaikan dengan berbagai keluhan.

Dari masalah sederhana sampai masalah krusial, semuanya pasti pernah menjadi bahan keluahan kamu. Entah ke orang terdekat, keluarga, hingga ke sahabat kamu.

Baca Juga: Mau Beli Xiaomi, Kaesang Pangarep Minta Netizen Beli Sang Pisang

Menyampaikan keluhan mungkin dirasa adalah hal yang biasa. Faktanya, kebanyakan mengeluh justru dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Dilansir dari Medium, beberapa penelitian psikologi dan dunia kesehatan pernah dilakukan guna memahami bagaimana mengeluh dapat mempengaruhi fisik dan mental seseorang.

Seorang saintis computer dan filosof bernama Steven Parton menjelaskan bahwa apa yang dilakukan dan dipikirkan biasanya akan berkaitan dengan otak. Hal yang sama juga berlaku pada saat kamu mengeluh. Tanpa disadari, saat mengeluh otak akan mempengaruhi pikiran dan tubuh.

Baca Juga: Mirip Black Market, Warteg di Balik Tembok Ini Bikin Netizen Bingung

Ilustrasi sedih. (pexels/Pluetoe)
Ilustrasi sedih. (pexels/Pluetoe)

Pasalnya, dalam otak manusia terdapat banyak sinapsis yang terpisah dan masuk dalam ruang kosong yang diseut 'celah sinapsis'.

Saat kamu memikirkan sesuatu, maka zat sinapsis akan keluar dan membangun jembatan bagi sinyal elektrik. Sinyal ini yang lalu membuat berbagai pikiran negatif terus terpikirkan.

Studi lainnya yang dilakukan di Stanford University pada tahun 1996 menjelaskan bahwa kebanyakan mengeluh ternyata dapat mengurangi volume bagian otak yang memiliki fungsi kognitif.

Baca Juga: Anti Bosan dan Kekinian, Ini Cara Ganti Font Insta Story di Instagram

Bagian otak ini bernama Hippocampus dan sangat mempengaruhi daya ingat serta kemampuan beradaptasi dalam suasana baru.

Fungsi bagian otak ini adalah untuk memecahkan masalah. Jika kamu kebanyakan mengeluh, siap-siap jika bagian otak ini semakin menipis nantinya.

Penelitian lain menyebutkan bahwa saat mengeluh, seseorang sedang berada dalam keadaan stres sehingga tubuh memproduksi hormon kortisol.

Baca Juga: Seks hingga Agama, Adegan Rhoma Irama Ini Jadi Problematika Netizen Twitter

Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)
Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)

Hormon ini muncul saat seseorang merasa dalam bahaya dan butuh perlindungan. Jika hormon ini meningkat drastis, tekanan darah dan gula darah pun akan ikut naik.

Dalam peneliian Archives of General Prychiaty, dituliskan bahwa orang-orang optimis memiliki umur yang lebih panjang dari orang-orang yang pesimis.

Pesimis disertai stres berlebihan biasanya dimulai dari banyaknya keluhan yang disampaikan. Kalau sudah begini, sistem imun akan terganggu hingga mempengaruhi metabolisme. Jika semakin menurun, seseorang bisa saja sampai di tahap meninggal karena hal tersebut.

Walaupun memberikan berbagai efek buruk dan berbahaya untuk tubuh. Manusia pada dasarnya susah terlepas dari berbagai keluhan yang disampaikan. Ada saja hal yang menjadi keluhan dan bahan untuk mengeluh.

Boleh mengeluh, asal tidak berlebihan dan tidak membuatmu down hingga stres ya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak