Menurut Para Ahli, Ini yang Terjadi dengan Tubuhmu Saat Bad Mood

Staying positive and looking at the bright side, ya!

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Rabu, 30 Januari 2019 | 14:30 WIB
Ilustrasi bad mood. (unsplash/Alex Mihai)

Ilustrasi bad mood. (unsplash/Alex Mihai)

Hitekno.com - Manusia merupakan makhluk yang sangat ekspresif dan memiliki mood yang sesuai dengan isi hati dan perasaan. Terkadang, kamu pasti merasa sedang sangat good mood, namun kadang juga menjadi sangat bad mood. Pernah membayangkan apa yang terjadi dengan tubuhmu saat sedang bad mood? Para ahli punya penjelasannya.

Bad mood biasanya datang saat suasana hati sedang buruk. Bad mood juga sering datang menyerangmu kapan pun bahkan saat kamu sedang berada di momen-momen tertentu.

Terkadang, kamu bahkan sulit menjelaskan alasan mengapa kamu tiba-tiba menjadi bad mood. Kalau sudah begini, kamu akan memilih untuk menyendiri, menekuk wajah, diam, dan menjauh dari orang-orang.

Baca Juga: Tak Terpikirkan, Ini Cara Mengubah Anak Introvert Menjadi Anak Extrovert

Jika kamu berpendapat bahwa bad mood hanya mempengaruhi suasana hati kamu, maka kamu salah. Dalam sebuah penelitian terbaru, rupanya bad mood juga mempengaruhi tubuhmu lho.

Dalam penelitian yang dilakukan di Penn State belum lama ini, ditemukan bahwa perasaan seperti sedih, marah, frustrasi, ternyata sangat berakibat buruh bagi kesehatan tubuh.

Ilustrasi bad mood. (unsplash/Nick Karvounis)
Ilustrasi bad mood. (unsplash/Nick Karvounis)

Pada uji cobanya, dari 220 orang dewasa yang diminta untuk mencatat perasaan secara emosional dan fisik, para peneliti menemukan bahwa semakin seseorang merasa negatif maka semakin lemah sistem kekebalan tubuhnya pada saat itu.

Baca Juga: Lama Hilang, Makam Antony dan Cleopatra Diprediksi Segera Ditemukan

Lebih lanjut, penelitian Penn State ini menyebutkan bahwa seseorang yang terus tersiksa dengan emosi negatif akan membuat tubuhnya merespon beragam hal dengan cara ekstrem.

Dilansir dari Elite Daily, bad mood ternyata tidak baik untuk kesehatan jika terjadi secara terus menerus.

Diungkapkan oleh Clare Morrison, suasana hati yang negatif biasanya diikuti dengan stres sehingga efeknya akan sama seperti kortisol dan adrenalin. Hal ini merupakan respon alami tubuh atau yang dikenal sebagai fight or flight mode.

Baca Juga: Seorang Pria Menemukan Granat Perang Dunia II, Satu Restoran Dievakuasi

Respon alami ini biasanya muncul untuk mengambil alih perasaan seseorang ketika merasa terancam. Sayangnya, hal ini tidak baik untuk kesehatan jika terjadi secara berulang-ulang.

Ilustrasi good mood. (unsplash/Helena Lopes)
Ilustrasi good mood. (unsplash/Helena Lopes)

Memberikan efek buruk dalam jangka pendek. Bad mood rupanya dapat mengakibatkan segala jenis stres dan mempercepat detak jantung hingga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, kalau sudah begini, seiring berjalannya waktu juga dapat menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh hingga paling parah dapat membuat seseorang mudah terkena kanker, penyakit autoimun, hingga penyakit jantung.

Baca Juga: Serem Abis, Ini 5 Gunung Api Paling Berbahaya Jika Kembali Meletus

Melihat dampak buruk dari pengaruh bad mood bagi tubuh ini, sebaiknya selalu penuhi pikiran dan perasaanmu dengan hal-hal positif ya.

Perlu perasaan untuk selalu mensyukuri segala hal tidak peduli jika harimu sangat buruk. Emosi negatif memang perlu dirasakan sesekali, namun perlu juga diimbangi dengan perasaan positif.

Jangan lupa untuk rayakan harimu dengan berbagai kegiatan positif agar bad mood tidak lagi menghantui. Staying positive and looking at the bright side, ya!

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak