Misophonia, Rasa Kesal yang Muncul Saat Mendengar Suara Tertentu

Misophonia adalah kebencian terhadap suara.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Kamis, 17 Januari 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi manusia. (pexels/FINNDEN STUDIO)

Ilustrasi manusia. (pexels/FINNDEN STUDIO)

Hitekno.com - Apa kamu pernah secara tiba-tiba merasa terganggu dengan suara tertentu? Jika pernah, mungkin kamu mengidap misophonia. Lalu apa itu misophonia?

Misophonia adalah kebencian terhadap suara. Istilah ini pertama kali disampaikan oleh para ilmuwan di tahun 2000 dalam penelitian mengenai emosi negatif, pikiran , dan reaksi fisik yang dipicu oleh suara-suara tertentu.

Seseorang yang mengidap misophonia ini bisa saja merasa kesal saat mendengar suara mengunyah, menelan, minum, dan beberapa suara lainnya yang dibuat oleh tubuh manusia.

Biasanya saat mendengar suara-suara ini, kamu akan merasa marah hingga ingin bersikap kasar terhadap orang tersebut.

Rasa kesal ini memang bukan bagaimana suara bisa membuatmu tidak nyaman, namun mengenai bagaimana suara bisa mempengaruhi mood hingga membuatmu begitu marah.

Ilustrasi telinga. (pexels/Burst)
Ilustrasi telinga. (pexels/Burst)

Perasaan ini menyerang otakmu sehingga mau tidak mau membuatmu untuk terus fokus dengan suara yang tercipta di dekatmu tersebut. Rasa ini kemudian yang memunculkan emosi dan kesal.

Misophonia bisa menyerang siapa saja, artinya kamu bisa saja dibuat kesal dengan suara siapa saja yang tercipta. Entah itu anggota keluarga atau bahkan orang yang kamu sayangi.

Kalau sudah begini, kamu mungkin tidak akan bertahan berada di dekatnya dan ingin melampiaskan kekesalanmu.

Walaupun tidak dikategorikan sebagai penyakit, rupanya misophonia ini merupakan gangguan pada otak.

Dilansir dari Psychology Today, ada perbedaan fisik yang cukup besar terjadi pada otak orang-orang dengan misophonia.

Baca Juga: Miris, Perubahan Alam di 10 Years Challenge Ini Tampar Netizen

Otak orang dengan misophonia biasanya memiliki mielin yang cukup banyak. Mielin sendiri adalah lapisan fosfolipid yang membungkus akson secara konsentrik, hal ini berkaitan dengan sistem saraf pada otak manusia.

Ilustrasi manusia. (pexels/Burst)
Ilustrasi manusia. (pexels/Burst)

Lalu bagaimana cara penyembuhannya? Para ilmuwan rupanya menekankan bahwa misophonia ini tidak bisa disembuhkan dan tidak ada perawatan yang efektif untuk penderita misophonia.

Walaupun tidak bisa disembuhkan secara medis, rupanya misophonia ini bisa disembuhkan dengan menggunakan metode hipnoterapi.

Tidak terlalu terkesan buruk, menurut beberapa ilmuwan, orang dengan misophonia ini ternyata cukup kreatif.

Pasalnya, orang-orang ini lebih memperhatikan suara jika dibandingkan dengan mayoritas populasi manusia lainnya.

Jadi, kamu cukup merasa terganggu dengan beberapa suara dari tubuh manusia atau tidak? Kalau iya, berarti kamu adalah penderita misophonia.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB