Empat Bentuk Ujung Dunia Menurut Flat Earth, Unik dan Anti Mainstream

Meski unik, ternyata mereka punya teori tersendiri lho!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 15 Januari 2019 | 21:30 WIB
Ilustrasi Bumi Datar. (Jets Stream Journal/ Fritz Schmitz)

Ilustrasi Bumi Datar. (Jets Stream Journal/ Fritz Schmitz)

Hitekno.com - Keberadaan penganut Flat Earth (FE) atau kaum Bumi Datar dipercaya terdapat jutaan hingga puluhan juta di seluruh dunia. Bentuk ujung dunia pun dideskripsikan secara lengkap oleh Flat Earth.

Komunitas Bumi Datar muncul akibat dari ketidakpercayaan publik terhadap NASA dalam pendaratan manusia ke Bulan misalnya.

Tak hanya itu, mereka juga percaya bahwa terdapat ''konsipirasi'' besar-besaran untuk menutupi kebenaran yang mereka percaya.

Baca Juga: Hujan Meteor 2019, Ada Kemungkinan Menabrak Bumi

Hal itu lumrah, mengingat filsuf besar di zaman dahulu juga percaya bahwa Bumi memang datar.

Kepercayaan itu turun-temurun sehingga melahirkan Flat Earth dengan berbagai macam teori.

Berikut bentuk ujung dunia menurut kaum Bumi Datar:

Baca Juga: Beri hadiah 1 Miliar, Tim Bumi Datar Beri Tantangan Bersyarat Ini

1. Berbentuk Air Terjun

Peta Babylonia kuno yang menyatakan bentuk Bumi Datar. (Wikipedia/ British Museum)
Peta Babylonia kuno yang menyatakan bentuk Bumi Datar. (Wikipedia/ British Museum)

Komunitas Flat Earth yang satu ini percaya bahwa Bumi berbentuk datar dan dikelilingi lautan yang luas. Di ujung lautan, terdapat ujung yang jatuh, sehingga akan menciptakan air terjun.

Konsep Bumi datar yang mengambang ini berangkat dari sebuah kepercayaan lama yang datang dari peta tua Mundi Babylonian.

Baca Juga: Rilis Fitur Baru, Google Maps Bungkam Teori Bumi Datar

Dalam pemikiran Mesir awal dan Mesopotamia, dunia digambarkan sebagai piringan yang mengambang di lautan.

2. Dinding Es

Ilustrasi dunia yang dikelilingi dinding es. (DHgate)
Ilustrasi dunia yang dikelilingi dinding es. (DHgate)

Kepercayaan ini bermula dari catatan perjalanan yang dimiliki oleh James Cook. Pada tahun 1772 Kapten James Cook memulai perjalanannya untuk keliling dunia.

Baca Juga: Selain Bumi Datar, Ini Deretan Teori Lain Soal Bentuk Planet Ini

Selama bertahun-tahun perjalanannya, James Cook hanya menemui dinding es yang diyakini mempunyai berat ribuan ton.

Kaum Bumi Datar percaya bahwa James Cook hanya menemukan dinding es meski telah menempuh jarak lebih dari 60 ribu kilometer.

Dalam peta sekarang, keliling Antartika tak lebih dari 20 ribu kilometer. Kedua alasan tersebut yang memperkuat kepercayaan bahwa ujung dunia adalah dinding es raksasa.

3. Kubah

Ilustrasi dari Camille Flammarion di tahun 1888. (Flatearthfetch)
Ilustrasi dari Camille Flammarion di tahun 1888. (Flatearthfetch)

Pada abad pertengahan (mediaval) atau kira-kira abad ke 5 M hingga abad ke 16 M, teori Bumi Datar dengan ujung berbentuk kubah sangat populer.

Orang kuno yang didukung suku-suku tua percaya bahwa langit adalah kubah yang sangat besar.

Kubah tersebut dipercaya sebagai tempat menempelnya Matahari, Bulan, planet, dan bintang-bintang.

4. Portal

Ilustrasi Pac-Man Effect pada Bumi Datar. (IFLScience)
Ilustrasi Pac-Man Effect pada Bumi Datar. (IFLScience)

Kaum Bumi Datar versi ini percaya bahwa di ujung cakrawala terdapat sebuah ''portal'' untuk kembali lagi ke posisi semula.

Dikutip dari Live Science, pembicara Flat Earth yang bernama Darren Nesbit mengemukakan teori yang disebut dengan ''efek Pac-Man''.

Itu juga merupakan sebuah teori yang menjelaskan mengapa pesawat tidak jatuh saat sampai ke ujung dunia.

Sama seperti permainan Pac-Man, ketika objek mencapai ujung layar maka Pac-Man akan tiba di ujung layar lainnya.

Kaum Bumi Datar versi ini sangat percaya bahwa di ujung dunia terdapat sebuah portal khusus yang terkait dengan ''elektromagnetisme'' sehingga objek bisa tiba di ujung dunia lainnya.

Mereka percaya bahwa Bulan dan Matahari mengorbit di sekitar Kutub Utara Bumi.

Itulah tadi bentuk ujung dunia menurut kaum Bumi Datar, kamu tertarik bergabung?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak