Penelitian Mengungkap Kota Sodom Terkena Meteor

Kota ''penuh dosa'' ini pernah mengalami ledakan 1.000 lebih besar dari bom atom Hiroshima.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 06 Desember 2018 | 10:00 WIB
Ilustrasi kota Sodom ketika dihujani api. (Wikipedia/ John Martin)

Ilustrasi kota Sodom ketika dihujani api. (Wikipedia/ John Martin)

Hitekno.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta bahwa ternyata kota Sodom pernah terkena ledakan besar. Ledakan yang diakibatkan oleh meteor itu menyebabkan peradaban yang ada di sana menjadi hilang seketika.

Kota Sodom terkenal sebagai ''kota penuh dosa'' dalam agama samawi. Kota itu tertulis di dalam Taurat, Alkitab, dan Alquran sebagai kota yang penuh dosa.

Kota ''penuh dosa'' ini diceritakan telah dihancurkan oleh Allah dengan batu dan tanah yang terbakar dari langit.

Baca Juga: Perusahaan Cina Ini Siapkan Internet Gratis untuk Seluruh Dunia

Penemuan ini mungkin bisa menjadi tanda tanya besar atau kebetulan besar bagi kaum ateis dan agnostik.

Arkeolog dan peneliti yang bernama Phillip J. Silvia dari Trinity Southwest University di Albuquerque, Amerika Serikat mengungkapkan peristiwa besar di Kota Sodom.

Philip dan peneliti lainnya telah mendalami dan mempelajari situs ini selama lebih dari 13 tahun.

Baca Juga: Sempat Hilang Ditelan Bumi, 5 Kota Ini Malah Muncul Kembali

Situs arkeologi yang berada di Tall el-Hammam, Yordania, banyak yang percaya bahwa tempat itu dulunya dikenal sebagai kota Sodom.

Para peneliti mempresentasikan laporan mereka dalam pertemuan tahunan American Schools of Oriental Research pada pertengahan November 2018.

Ilustrasi kota Sodom ketika dihujani api. (Wikipedia/ John Martin)
Situs penelitian bekas kota Sodom. (Clear Lens)

Sampel dari situs di Yordania ini menunjukkan bahwa peristiwa ledakan yang sangat besar dan panas meratakan area hampir 200 mil atau 321 kilometer persegi.

Baca Juga: Ada Lagi, NASA Temukan Gunung Es Kotak Lainnya di Antartika

Daerah yang rata termasuk Middle Ghor, sebuah dataran di sebelah utara Laut Mati.

Peneliti juga mengungkapkan bahwa bukti arkeologis yang ada menunjukkan daerah kota Sodom butuh waktu lama untuk pulih.

Sebuah ledakan meteor tercatat telah menghapus peradaban Zaman Perunggu di sepanjang sisi utara Laut Mati 3.700 tahun lalu.

Baca Juga: Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua Dari Zaman Kuno

Kawasan itu butuh waktu setidaknya enam abad untuk pulih kembali. Kontaminasi kimia dan kerusakan tanah yang ditimbulkan membuat kawasan butuh waktu ratusan tahun untuk pulih.

Bukti yang ada hampir sama dengan peristiwa ledakan meteor di Tunguska, Siberia pada tahun 1908.

Ledakan besar pada persitiwa Tunguska. (Space)
Ledakan besar pada persitiwa Tunguska. (Space)

''Ledakan ini tak hanya memusnahkan 100 persen kota-kota di Zaman Perunggu Tengah, namun juga menghancurkan tanah pertanian yang dulu subur, '' kata Silvia dikutip dari Forbes Science.

Sebagaima yang telah diketahui, ledakan meteor di Siberia di tahun 1908 mempunyai kekuatan 1000 kali lipat lebih besar dari bom Atom Hiroshima.

Penelitian mengenai kota Sodom akan memicu kembali pertanyaan terbesar bagi ilmuwan-ilmuwan ateis, ''siapa yang memerintahkan meteor menghujani peradaban Sodom?''

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak