Paku Es di Chili Seperti Permukaan Mars

Ternyata paku es juga banyak di bulan dan planet lain!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 04 Desember 2018 | 15:00 WIB
Paku Es yang ada di Chili. (European Southern Observatory)

Paku Es yang ada di Chili. (European Southern Observatory)

Hitekno.com - Paku es di Chili dan beberapa tempat di Eropa memang menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Selain indah dan ''tampak berbahaya'', paku es juga berguna bagi NASA dan peneliti.

Suatu saat nanti, tepatnya di awal 2020-an, NASA bermaksud meluncurkan pesawat ruang angkasa menuju Europa, bulan Jupiter.

Europa merupakan salah satu bulan yang menarik karena banyak peneliti memprediksi ada kehidupan di sana.

Baca Juga: Ditemukan Karat Bentuk Peta Dunia, Kebetulan Apa Sengaja?

Bulan Jupiter itu memiliki permukaan es, dan astronom percaya, berdasarkan banyak penelitian, kemungkinan terdapat lautan cair di bawah es tersebut.

Di mana ada air, di situ pula kemungkinan ada kehidupan meski dalam bentuk sederhana.

Disebut dengan Europa Clipper, pesawat luar angkasa akan mengorbit melingkar di sekitar Jupiter dan terbang ulang di dekat Europa.

Baca Juga: Hasil Penelitian Ini Ungkap Karakteristik Wajah yang Menarik

Pesawat ini akan dilengkapi dengan berbagai instrumen yang dapat melakukan survei jarak jauh.

Ia mengidentifikasi di mana air cair ditemukan dan diharapkan membawa bukti kehidupan dari sana.

Europa, salah satu bulan Jupiter. (NASA)
Europa, salah satu bulan Jupiter. (NASA)

Badan antariksa sedang mempertimbangkan untuk mendaratkan sebuah pesawat luar angkasa di tempat yang hampir mirip kondisinya dengan Mars atau bulan Jupiter.

Baca Juga: Kapal Karam Bawa Mobil Chevy 1927, Peneliti Kagum

Namun, dimana tempat di Bumi yang mirip dengan Mars dan bulan Europa?

Pertanyaan tersebut langsung menantang Alan Howard, peneliti dan ahli geologi planet dari University of Virginia.

Dia mengkhususkan diri dalam membandingkan kondisi geologis Bumi dengan planet lain.

Baca Juga: Penelitian Ini Buktikan Pria Berjanggut Lebih Disukai Wanita

Howard dan tim peneliti internasional menerbitkan sebuah makalah penelitian dalam jurnal Nature Geoscience.

Penelitian itu membahas mengenai pendaratan pesawat luar angkasa, tempat rekomendasi, dan potensi bahayanya.

Dikutip dari Knowridge, Howard menemukan bahwa ekuator di Europa sangat mungkin dipenuhi dengan paku es yang disebut dengan Penitentes.

Paku es diketahui juga terdapat di sepanjang khatulistiwa Bumi. Penitentes kemungkinan sangat rapat dan mempunyai tinggi yang dapat mencapai 15 meter.

Perbandingan ukuran Penitentes dan manusia. (Nuestroclima)
Perbandingan ukuran Penitentes dan manusia. (Nuestroclima)

Itu akan menyulitkan Clipper untuk mendarat dengan selamat.

Penitentes berada di lokasi kering, wilayah yang sangat tinggi, dan berada di daerah khatulistiwa Bumi di mana matahari bersinar langsung ke area es.

Lokasinya bisa berada di daerah Afrika dan Amerika Selatan, namun peneliti juga merekomendasikan Daratan Chajnantor di Chili.

Tempat tersebut sangat cocok apabila digunakan sebagai tempat pendaratan pesawat luar angkasa NASA.

Penelitian mengenai rekomendasi paku es atau Penitentes untuk pendaratan NASA sangat berguna bagi misi pencarian kehidupan di luar angkasa.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak