Bagian Tubuh Manusia Ini Dipercaya Sebagai Bukti Sisa Evolusi

Nomor 6 paling penting.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Jum'at, 24 Agustus 2018 | 20:00 WIB
Evolusi Manusia. (Heather Robertson)

Evolusi Manusia. (Heather Robertson)

Hitekno.com - Organ sisa atau vestigial adalah organ tubuh yang dianggap sebagai sisa evolusi yang masih ada pada tubuh manusia hingga sekarang.

Organ-organ ini dianggap sebagai bukti pendukung teori evolusi saat organ-organ tersebut tidak lagi punya fungsi dalam kehidupan manusia.

Para ahli kedokteran menemukan bahwa organ sisa memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.

Baca Juga: Sepuluh Teknologi yang Diprediksi Akan Memusnahkan Manusia

Usus buntu juga termasuk sebagai organ sisa yang merupakan bagian dari sistem limfatik.

Selain usus buntu, berikut beberapa bagian tubuh manusia ini dipercaya sebagai bukti sisa evolusi.

1. Otot palmaris longus

Baca Juga: Mengenal Neanderthal, Manusia Purba yang Hidup Di Masa Lalu

Evolusi Manusia. (Top Health News)
Evolusi Manusia. (Top Health News)

Untuk bisa menemukan letak otot palmaris longus, letakkan tangan di atas meja lalu dengan posisi telapak tangan terbuka.

Yang kamu temukan biasanya adalah ligamen yang muncul di pergelangan tangan.

Secara ilmiah, ligamen ini adalah warisan nenek moyang yang berfungsi untuk meregangkan tangan dan diyakini membantu para nenek moyang melompat dari pohon ke pohon.

Baca Juga: Seram, 6 Bagian Tubuh Manusia Ini Ada di Museum

2. Bulu kuduk atau Arector Pili

Evolusi Manusia. (Indy 100)
Evolusi Manusia. (Indy 100)

Arector pili adalah otot penegak rambut yang berada pada bagian dasar akar rambut yang tertanam di lapisan dermis kulit.

Jika kamu sedang merasa kedinginan, ketakutan, marah, atau stres maka secara otomatis otot ini akan berkontraksi sehingga rambut di permukaan kulit akan berdiri. Proses ini sering disebut dengan merinding.

Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Sel Hibrida, Campuran Manusia dan Domba

Sama seperti otot palmaris longus, bulu kuduk juga dianggap sebagai bukti sisa evolusi.

3. Kelopak mata ketiga atau Caruncula

Evolusi Manusia. (Shub's Thoughts)
Evolusi Manusia. (Shub's Thoughts)

Pada bagian pojok dekat kelenjar air mata atau lakrimal, kamu akan menemukan kelopak mata ketiga.

Pada hewan, seperti burung, reptil, dan ikan, bagian ini sering disebut sebagai membran niktitans yang berfungsi untuk melindungi dan melembabkan mata.

Sayangnya, seiring waktu, membran ini tidak terlalu berguna untuk manusia.

4. Otot telinga

Evolusi Manusia. (NY Post)
Evolusi Manusia. (NY Post)

Otot telinga adalah contoh klasik dari organ vestigial. Otot ini juga disebut sebagai otot telinga luar yang sering digunakan hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya tanpa menggerakkan kepala.

Untuk manusia, otot unu sama sekali tidak pernah digunakan seperti hewan. Pasalnya, otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah pada telinga.

5. Gigi geraham tambahan

Evolusi Manusia. (Reference)
Evolusi Manusia. (Reference)

Manusia purba memiliki gigi geraham tambahan yang terletak di bagian belakang untuk membantu dalam proses mengunyah makanan seperti tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar.

Seiring evolusi dan perubahan pola makan manusia, membuat rahang menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan yang tidak berguna lagi.

6. Tulang koksigeal

Evolusi Manusia. (iStock)
Evolusi Manusia. (iStock)

Tulang koksigeal sering disebut sebagai bekas ekor manusia. Seiring proses evolusi, manusia kehilangan ekor dan menyisakan tulang koksigeal.

Faktanya, tulang yang berada di ujung bawah dari ruas tulang belakang ini sangat vital dan berguna untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul, menopang posisi anus, dan merupakan titip pertemuan dari beberapa otot kecil.

Tanpa tulang ekor, manusia tidak akan bisa duduk dan memiringkan badan dengan nyaman.

Sebagai ciptaan yang berevolusi, sepertinya deretan bagian tubuh di atas bisa saja menjadi sisa evolusi dari wujud manusia sebelumnya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak